Bisnis.com, JAKARTA — Tren jual investor asing ke saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mulai berbalik arah ke tren beli. Tercatat dalam tiga bulan terakhir investor asing terus membukukan nilai pembelian.
Saham Bank Jago pada akhir pekan lalu, (8/9/2023), parkir di level Rp2.300 atau menguat 0,44 persen. Meskipun tipis, dalam sepekan perdagangan investor asing diam-diam mencatatkan beli bersih sebesar Rp5,86 miliar. Adapun dalam 3 bulan terakhir nilai pembelian asing mencapai Rp95 miliar.
Tiga broker yang dimiliki entitas asing tercatat gencar melalukan pembelian. Diantaranya adalah JP Morgan dengan jumlah mendekati 3 juta saham menurut data RTI. Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas dan Maybank Sekuritas tercatat memborong 1,5 juta saham.
Di sisi lain, broker dalam negeri tercatat memimpin perburuan dengan Trimegah Sekuritas mencapai 5,9 juta saham. Lalu Mandiri Sekuritas 4,4 juta saham dan Sucor Sekuritas lebih dari 3 juta saham.
Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Liza Camelia Suryanata menilai secara teknikal ARTO telah menemukan momentum untuk rebound. Pasalnya saham bank digital itu telah menembus level MA10 di kisaran Rp2.100.
"ARTO secara teknikal menguat karena bertepatan dengan area support dan target penurunan pattern parallel channel. Hal ini diperkuat dengan terbentuknya swing low dan menjebol resistance MA10," katanya kepada .... pada Senin, (10/9/2023).
Baca Juga
Maka itu, Liza merekomendasikan spekulatif beli. Adapun target terdekat ada pada posisi Rp2.480—Rp2.500. Kalau harga saham itu berhasil tertembus maka target berikutnya adalah Rp2.670, lalu Rp2.480, dan terakhir Rp3.000 per unit.
Sementara itu, JP Morgan yang terus mengakumulasi beli juga merekomendasikan overweight dengan target harga Rp2.700 per saham. Tim riset JP Morgan Sekuritas Gaurav Khandelwal dan Shivansh Puri menyatakan telah mengubah status rekomendasi netral menjadi overweight atau beli.
"[Status] Bank Jago kami tingkatkan menjadi overweight dari netral. Saham yang telah turun 18 persen dalam 1 bulan telah membuka potensi kenaikan sebesar 24 persen pada target harga kami per tanggal 24 Juni ke Rp2.700," tulis tim.
Mereka menilai Bank ini berada dalam posisi untuk melakukan peningkatan, seiring dengan upayanya untuk mengatasi masalah kualitas aset dalam 12 bulan terakhir. JP Morgan melihat hasil pada kuartal II/2023 menandai dimulainya perubahan haluan, sementara kemitraan yang terdiversifikasi memberikan jalur pertumbuhan yang jelas.
Khandelwal dan Puri sepakat bahwa kunci penyampaian pendapatan bagi bank adalah kemampuannya dalam memberikan leverage operasi. Dalam hal ini, ARTO secara valuasi JP Morgan telah turun dari level tertinggi bila mengacu pada estimasi rasio price/earning (P/E) di 30,5 kali dan rasio price/book (P/B) 3,08 kali pada 2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.