Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Akhir Pekan Ditutup Stagnan ke Rp15.327, Waswas Gejolak AS-China

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan ke level Rp15.327 pada perdagangan hari ini, Jumat, (8/9/2023), alias tidak berubah.
Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Selasa (5/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Selasa (5/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan ke level Rp15.327 pada perdagangan hari ini, Jumat, (8/9/2023), alias tidak berubah dibanding penutupan hari sebelumnya. Nilai tukar rupiah stagnan saat mata uang Asia lainnya terpantau menguat terhadap dolar AS, seiring dengan adanya gejolak perdagangan AS-China.

Berdasarkan data Bloomberg dikutip Jumat, (8/9/2023) pukul 15.00 WIB, nilai tukar rupiah stagnan di level Rp15.327. Sementara itu, indeks dolar AS justru terpantau melemah 0,13 persen ke posisi 104,92 sore ini.   

Beberapa mata uang Asia lainnya yang melemah terhadap dolar AS yaitu yuan China yang melemah 0,23 persen, yen Jepang melemah 0,06 persen, dan dolar Taiwan terkoreksi 0,12 persen.   

Sementara itu, mayoritas mata uang Asia lainnya terpantau menguat terhadap dolar AS. Misalnya, dolar Singapura menguat 0,15 persen, dolar Hongkong menguat 0,02 persen, won Korea menguat 0,16 persen, peso Filipina menguat 0,27 persen.

Selanjutnya, mata uang yang kebal terhadap dolar AS yaitu rupee India menguat 0,25 persen, ringgit Malaysia menguat 0,03 persen, dan baht Thailand menguat 0,38 persen.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelaku pasar khawatir akan lebih banyak gangguan dalam perdagangan global yang berasal dari perang dagang China dan AS yang kembali terjadi, karena beberapa anggota parlemen AS juga menyerukan larangan menyeluruh terhadap ekspor teknologi ke China.

"Memburuknya retorika antara Washington dan Beijing, terutama setelah laporan menyatakan bahwa China meminta pejabat pemerintah untuk berhenti menggunakan iPhone Apple, mendorong dolar terus menguat," ujar Ibrahim dalam riset, Jumat, (8/9/2023).

Pergerakan tersebut juga terjadi ketika data ekonomi China terus memberikan gambaran suram sehingga meningkatkan kekhawatiran atas lambatnya pemulihan pasca-pandemi di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Di lain sisi, kekhawatiran The Fed muncul menjelang pertemuan bulan September. Data yang kuat mengenai klaim pengangguran dan harga sektor jasa, yang dirilis awal pekan ini, meningkatkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan memiliki lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi. 

Meskipun Bank Sentral AS diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil pada level tertinggi dalam 20 tahun pada akhir bulan ini, bank sentral juga diperkirakan akan mempertahankan pesan hawkishnya di tengah inflasi yang tinggi dan pasar tenaga kerja yang kuat.

Dari sentimen dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil survei konsumen pada Agustus 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat. Khususnya, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2023 sebesar 125,2, lebih tinggi dibandingkan dengan 123,5 pada Juli 2023.

Meningkatnya keyakinan konsumen pada Agustus 2023 didorong oleh tetap kuatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Pembelian Barang Tahan Lama. 

"Untuk perdagangan Senin, [11/9/2023] pekan depan, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup melemah di rentang  Rp15.310-Rp15.400," pungkas Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper