Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Merana Rp15.334 per Dolar AS, Waswas Arah The Fed

Rupiah dibuka melemah tipis 0,05 persen atau 7 poin menuju level Rp15.334 per dolar AS.
Karyawati menghitung mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menghitung mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (8/9/2023) setelah data cadangan devisa Agustus 2023 terpantau turun ke kisaran US$137,1 miliar. Rupiah juga ikut terpengaruh ekspektasi pasar terhadap keputusan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) bulan ini. 

Mengutip data Bloomberg, rupiah melemah tipis 0,05 persen atau 7 poin menuju level Rp15.334 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS turut melemah sekitar 0,18 persen ke posisi 104,87. 

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia terpantau bergerak fluktuatif pada pembukaan perdagangan hari ini. Yen Jepang misalnya yang terpantau menguat 0,14 persen atau 0,20 poin menuju lebel 147,1. 

Kemudian ada won Korea yang juga tercatat menguat 0,14 persen, peso Filipina menguat 0,21 persen, dolar Hongkong yang naik 0,02 persen, dolar Singapura naik 0,08 persen, serta bath Thailand yang menguat 0,22 persen. 

Sebaliknya, beberapa mata uang lainnya justru harus bernasib sama dengan rupiah atau di zona merah pada perdagangan pagi ini. 

Contohnya adalah ringgit Malaysia yang melemah 0,02 persen, yuan China yang melemah 0,23 persen, rupee India melemah 0,09 persen, serta dolar Taiwan yang tercatat melemah 0,09 persen. 

Adapun, rupiah belum mampu mencatat penguatan melawan dolar AS usai BI mengumumkan posisi cadangan devisa Indonesia pada Agustus 2023 ialah sebesar US$137,1 miliar, atau turun dibandingkan posisi pada bulan sebelumnya sebesar US$137,7 miliar. 

Penurunan itu terjadi seiring dilakukannya pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. 

Di sisi lain, Direktur Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi sebelumnya memprediksi mata uang rupiah bergerak fluktuatif namun berpotensi ditutup melemah di rentang Rp15.310 hingga Rp15.380 pada Jumat (8/9/2023). 

Ibrahim mengatakan bahwa nilai tukar rupiah akan dipengaruhi oleh data perilisan data perekonomian AS yang menunjukkan aktivitas jasa AS pada Agustus 2023 tumbuh dibandingkan dengan perkiraan. 

Data tersebut menjadikan inflasi AS tetap dalam jangka pendek sehingga akan memicu hawkish The Fed. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper