Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tol milik Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) masih membukukan rugi bersih sepanjang semester I/2023, kendati pendapatan perseroan naik signifikan.
Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), META membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp110,48 miliar, dibanding semester I/2022 yang mencatatkan laba Rp35,37 miliar.
Padahal, pendapatan META melejit 113,91 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp851,16 miliar enam bulan pertama 2023, dibanding periode sama 2022 sebesar Rp397,89 miliar.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan META ditopang oleh jasa pengelola jalan tol sebesar Rp704,64 miliar. Diikuti segmen energi yang berkontribusi Rp101,23 miliar, penyediaan air sebesar Rp44,57 miliar, dan telekomunikasi Rp711,3 juta.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok dan beban langsung perseroan terkerek menjadi Rp541,03 miliar, atau naik 269,47 persen yoy dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp146,43 miliar miliar.
Salah satu pemicu kerugian META yaitu beban keuangan yang membengkak 207,67 persen yoy menjadi Rp251,60 miliar, dibanding periode sama 2022 sebesar Rp81,77 miliar.
Baca Juga
Laba bruto META masih terkerek menjadi Rp310,13 miliar dibanding semester I/2022 sebesar Rp251,46 miliar. Adapun, kas dan setara kas akhir periode perseroan juga turun 58,33 persen yoy menjadi Rp277,08 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp665 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset META turun menjadi Rp10,88 triliun hingga 30 Juni 2023, dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp11,15 triliun.
Liabilitas perseroan turun menjadi Rp7,52 triliun dibanding posisi akhir 2022 sebesar Rp7,67 triliun. Sedangkan ekuitas turun menjadi Rp3,35 triliun, dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp3,48 triliun.