Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Pandangan Para Analis soal Dampak Penerapan ARB-ARA Simetris

Kebijakan Auto Rejection Bawah (ARB) dan Auto Rejection Atas (ARA) simetris akan kembali berlaku pada Senin (4/9/2023).
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah analis memberikan pandangan berbeda terkait dengan kebijakan Auto Rejection Bawah (ARB) dan Auto Rejection Atas (ARA) simetris, yang kembali berlaku pada Senin (4/9/2023).

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menilai implementasi ARB-ARA simetris tidak akan mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara signifikan. Dia pun memperkirakan IHSG masih akan menguat pekan depan.

“Untuk IHSG pada pekan depan diperkirakan dapat melanjutkan penguatannya. Adapun aturan ARB-ARA simetris diperkirakan tidak akan terlalu mempengaruhi pergerakan IHSG,” ujar Martha saat dihubungi Bisnis, Jumat (1/9/2023).

Pada perdagangan akhir pekan ini, IHSG ditutup naik 0,35 persen atau 24,39 poin ke level 6.977,65. Sebanyak 251 saham menguat, 275 saham melemah, dan 225 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi bertengger di level Rp10.313,95 triliun.

Sementara itu, Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus berpendapa kebijakan ARB simetris akan memberikan volatilitas yang lebih tinggi untuk pasar saham dibandingkan sebelumnya, sehingga investor akan cenderung berhati-hati.

“Hal ini akan membuat pelaku pasar dan investor akan jauh lebih berhati- hati, memilih, dan melakukan evaluasi terhadap saham yang akan dimasuki nanti,” ujar Nicodemus.

Di sisi lain, Head of Technical Analyst Henan Putihrai Sekuritas Ezaridho Ibnutama memperkirakan kebijakan ARB-ARA simetris akan memantik guncangan harga mayoritas saham. Namun, harga saham akan kembali meningkat secara bertahap.

“Meskipun ada guncangan harga jangka pendek atau bearish, lambat laun saham akan rebound pada harga tertentu, dan akan ada long term uptrend. Itu hanya siklus alami saja. Jadi, untuk ARB simetris ini bukan merupakan sentimen negatif maupun positif,” kata Eza.

Sebagaimana diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali menerapkan kebijakan ARA-ARB simetris pada 4 September 2023. Dengan demikian, batas ARA dan ARB dapat menyentuh hingga 35 persen.

Secara detail, saham di harga Rp50-Rp200 berlaku ARA 35 persen dan ARB 35 persen. adapun saham dengan harga Rp200—Rp5.000 akan berlaku ARA 25 persen dan ARB 25 persen, serta saham dengan harga lebih dari Rp5.000 berlaku ARA 20 persen dan ARB 20 persen.

BEI menerapkan kebijakan ARB simetris dalam dua tahap. Tahap pertama berlaku sejak 5 Juni 2023 hingga kini, dengan batas ARB yang diatur adalah maksimal 15 persen. Penerapan ARB simetris merupakan salah satu mekanisme normalisasi kebijakan relaksasi pandemi dari BEI.

Pjs Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan kebijakan itu mempertimbangkan kondisi ekonomi dan pasar saat ini, yang kembali normal seiring dengan pencabutan status pandemi di Indonesia.

Sejatinya, aturan ARA-ARB simetris telah diterapkan pada awal 2017 silam, melalui surat keputusan direksi BEI dengan Nomor Kep-00113/BEI/12-2016 perihal peraturan nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas.

Akan tetapi, saat Indonesia terpukul pandemi pada 2020 silam, otoritas bursa menetapkan kebijakan ARB asimetris dengan membatasi ARB maksimal 7 persen dan ARA berada di kisaran 20 hingga 35 persen. Hal ini bertujuan meredakan kepanikan investor kala IHSG anjlok.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper