Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik ke 6.969,42 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Jumat (1/9/2023). Seiring dengan penguatan indeks, saham MEDC, BBRI, dan BBCA terpantau masuk ke dalam daftar saham paling laris siang ini.
Pada pukul 12.00 WIB, IHSG naik 0,23 persen atau 16,16 poin ke level 6.969,42 pada perdagangan siang ini. IHSG bergerak pada rentang 6.956,87 sampai 6.983,73 sepanjang sesi.
Terdapat 248 saham menguat, 257 saham melemah, dan 217 saham dalam posisi stagnan. Kapitalisasi pasar terpantau sebesar Rp10.293 triliun.
Saham paling laris pada perdagangan kali ini dipimpin oleh PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dengan nilai transaksi sebesar Rp515,3 miliar. Adapun saham MEDC terpantau naik 15,89 persen ke harga Rp1.240.
Pada posisi kedua saham terlaris diisi oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan nilai transaksi sebesar Rp234,1 miliar. Saham BBRI terpantau dalam posisi stagnan di harga Rp5.550.
Saham terlaris ketiga dipegang oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai transaksi sebesar Rp205,4 miliar. Saham BBCA menguat 0,82 persen ke harga Rp9.250.
Baca Juga
Emiten lain yang masuk ke dalam daftar saham paling laris di antaranya, saham AMMN yang terpantau dalam posisi stagnan di harga Rp4.530. Selanjutnya, saham BOGA yang melemah 0,80 persen ke level Rp1.235. Serta, saham BMRI yang naik 0,83 persen ke level Rp6.075.
Sementara itu, saham paling anjlok atau top losers hari ini ditempati oleh GEMS yang ambles 11,34 persen atau 825 poin ke level 6.450. Lalu, disusul oleh GIAA yang melemah 10 persen atau 9 poin ke posisi 81. Selanjutnya, ada saham RELF dan WIDI yang masing-masing turun 10 persen ke level 180 dan 9,92 persen ke posisi 218.
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menyampaikan, IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.935 –6.990.
Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengumumkan Indonesia merupakan negara dengan inflasi yang terkendali. Adapun, hari ini BPS akan merilis data inflasi periode Agustus 2023.
Inflasi Indonesia lebih rendah dari kebanyakan negara G20, Uni Eropa, bahkan Amerika Serikat. Seperti diketahui bahwa inflasi nasional pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.
Angka tersebut lebih rendah dari inflasi beberapa negara seperti India 7,44 persen, inflasi Inggris 6,8 persen, Jerman 6,1 persen, Italia 5,9 persen, dan Uni Eropa 5,3 persen. Hal ini tercapai berkat kerja sama dan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Bank Indonesia dalam menjaga inflasi tetap terkendali.
Dari mancanegara, perekonomian di Amerika Serikat (AS) tumbuh secara tahunan pada kuartal II-2023 sebesar 2,1 persen, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang tercatat tumbuh 2 persen.
Dari Asia, Biro Statistik Nasional China (NBS) merilis data untuk composite PMI di China pada bulan Agustus 2023 naik tipis ke level 51,3 dari level terendahnya di bulan sebelumnya di level 51,1, dan merupakan level terendah selama 7 bulan beruntun.
NBS juga merilis data untuk PMI manufaktur naik dari level 49,3 pada Juli 2023 menjadi 49,7 di bulan Agustus 2023, merupakan penurunan terendah sejak Maret 2023 akibat stimulus pemerintah China untuk meningkatkan konsumsi.
Sementara itu, analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi menyampaikan IHSG terlihat kembali melakukan koreksi teknikal untuk menguji support garis MA5 disertai volume.
Meski berpeluang melanjutkan koreksi-nya, namun selama bertahan diatas support garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan membuat Higher High (HH) level.
Namun jika kembali breakdown support garis MA20 maka berpeluang untuk kembali melemah dan menguji support garis MA200-nya. Range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 6900 hingga 7050. (Daffa Naufal Ramadhan)