Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKRA Cuan, Sichuan Hebang Investasi Rp12 Triliun di KEK JIIPE

Sichuan Hebang Biotechnology Co. akan menanamkan investasi senilai US$800 juta atau sekitar Rp12 triliun untuk membangun pabrik di KEK JIIPE milik AKRA.
Sichuan Hebang Biotechnology Co. akan menanamkan investasi senilai US$800 juta atau sekitar Rp12 triliun untuk membangun pabrik di KEK JIIPE milik AKRA. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/Zk/aww.
Sichuan Hebang Biotechnology Co. akan menanamkan investasi senilai US$800 juta atau sekitar Rp12 triliun untuk membangun pabrik di KEK JIIPE milik AKRA. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/Zk/aww.

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asal China, Sichuan Hebang Biotechnology Co. akan menanamkan investasi senilai US$800 juta atau sekitar Rp12 triliun untuk membangun pabrik petrokimia di kawasan JIIPE milik PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA). 

Hebang diketahui telah menandatangani perjanjian pengikatan (CSPA) dengan PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), anak perusahaan AKRA, untuk membangun pabrik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE dengan luas lahan 67 hektare. 

Pada saat bersamaan, Hebang juga menandatangani term sheet dengan AKRA untuk mendirikan perusahaan patungan yang akan menjadi entitas investasi, konstruksi, dan operasi untuk proyek tersebut. Hebang akan memiliki 90 persen saham, sementara AKRA memegang 10 persen. 

Presiden Direktur BKMS Bambang Soetiono menuturkan KEK JIIPE akan menyediakan fasilitas yang diperlukan Hebang untuk membangun dan mengoperasikan fasilitas produksi kimia 

“Kami menyambut Hebang sebagai investor asing bergengsi yang akan membawa manfaat signifikan, termasuk sangat dibutuhkan penanaman modal asing, serta produk-produk kelas dunia yang dibutuhkan oleh berbagai industri di Indonesia,” ujarnya, Kamis (31/8/2023).

Sementara itu, Hebang dalam keterangan resminya menyatakan bahwa pabrik anyar tersebut akan difungsikan untuk memproduksi senyawa kimia natrium karbonat, amonium klorida. dan glifosat, serta produk lain. 

Natrium karbonat merupakan bahan baku kimia yang banyak digunakan, sementara amonium klorida adalah pupuk pertanian yang dapat menyediakan nitrogen untuk pertumbuhan tanaman. Kapasitas produksi keduanya diperkirakan mencapai 600.000 ton per tahun. 

Adapun, glifosat adalah herbisida yang paling banyak digunakan dan diproduksi di dunia. AKRA menyebut proyek ini akan mencapai kapasitas tahunan sebesar 200.000 ton glifosat.

Selain itu, Hebang menyatakan bakal memanfaatkan keunggulan geografis JIIPE yang berlokasi di Jawa Timur. Langkah tersebut seiring dengan keunggulan sumber daya yang dimiliki Indonesia. 

Pembangunan pabrik di JIIPE juga memungkinkan Hebang memperluas pasar dan meningkatkan pengaruh produknya secara internasional. Langkah ini menjadi wujud realisasi dari tujuan strategis pengembangan berkualitas tinggi yang diusung perusahaan. 

JIIPE merupakan salah satu kawasan industri terintegrasi terbesar di Indonesia dengan pelabuhan perairan dalam, kawasan industri besar dengan fasilitas transportasi multimoda serta utilitas yang efisien secara aktif menarik investor asing dan domestik. 

Kawasan ekonomi ini turut menawarkan manfaat fiskal dan nonfiskal yang menarik, sekaligus menjamin kemudahan berusaha bagi para investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper