Bisnis.com, JAKARTA – PT Sucor Sekuritas menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa ke level 7.200 dengan catatan adanya pemangkasan suku bunga The Fed. Saham sektor media menjadi rekomendasi Sucor saat ini.
Direktur Utama Sucor Sekuritas Bernadus Setya Ananda Wijaya mengatakan saat ini pihaknya menargetkan IHSG bisa ke level 7.200 dengan beberapa catatan. IHSG bisa mendaki ke 7.200 jika terdapat pemangkasan suku bunga The Fed.
“Tapi melihat kondisi inflasi yang masih cukup tinggi akibat perang Rusia-Ukraina, kenaikan harga pangan, mengakibatkan The Fed sepertinya menunda pemangkasan suku bunga. Maka target tersebut sulit sebenarnya untuk dicapai,” katanya, Sabtu (26/8/2023).
Di sisi lain, pidato Jerome Powell menyebutkan adanya ruang untuk The Fed mempertahankan suku bunga pada pertemuan selanjutnya di September mendatang. Powell menekankan bahwa pekerjaan memerangi inflasi The Fed belum selesai sambil mencatat kemajuan dalam perlambatan kenaikan harga.
Powell juga mengatakan bank sentral akan melanjutkan dengan "hati-hati," memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada bulan September, setelah kenaikan pada bulan Juli ke level tertinggi 22 tahun di kisaran 5,25-5,5 persen.
Bernadus mengatakan dengan target IHSG yang mencapai 7.200 serta beberapa sentimen khususnya pemilu, saham sektor media menjadi menarik untuk diperhatikan.
Sektor media disebut menarik terutama hingga akhir 2023 karena adanya kampanye pemilu yang akan sangat ikut mendongkrak kinerja keuangan di kuartal III dan IV/2023.
Selain mengunggulkan sektor media, Bernadus menyebut sektor komoditas terutama nikel juga akan menarik untuk diperhatikan.
Adapun Sucor Sekuritas merekomendasikan saham PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) dengan target harga Rp1.350.
“Salah satunya MNCN, valuasi cukup murah hanya 5 kali PE dan ½ kali PVB dibandingkan kompetitor, kuartal III juga diprediksi bagus,” jelasnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.