Bisnis.com, JAKARTA – Sampai hari ini, saham di sektor kesehatan masih dianggap menarik karena memiliki volatilitas yang rendah. Ditambah dengan adanya sentiment pengesahan UU Kesehatan oleh DPR RI pada 11 Juli 2023, membuat sejumlah emiten rumah sakit (RS) semakin menarik untuk dicermati.
Mayoritas emiten sektor kesehatan yang telah merilis laporan keuangan mengalami tekanan laba bersih sekalipun pendapatannya naik pada semester I/2023. Di antara daftar tersebut, terdapat lima emiten yang mengalami pertumbuhan laba moncer.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, per Jumat (4/8/2023), sebanyak tujuh emiten dari 18 emiten sektor kesehatan yang telah melaporkan laoran keuangan, mengalami pelemahan pada bottom line selama Januari-Juni 2023, jika dibandingkan dengan semester I/2022.
Kemudian, sebanyak tiga emiten membukukan peningkatan rugi, dan dua emiten mencatatkan rugi yang menyusut. Adapun satu emiten justru berbalik rugi dari posisi sebelumnya yang meraup laba bersih. Lebih lanjut, lima emiten yang mengalami pertumbuhan laba bersih adalah HEAL, RSGK, SIDO, SILO, dan TSPC.
Komparasi Kinerja 18 Emiten Kesehatan Semester I/2023 (Rp miliar)
Kode Saham | Pendapatan semester I/2022 | Pendapatan semester I/2023 | Perubahan YoY | Laba Bersih Semester I/2022 | Laba Bersih Semester I/2023 | Perubahan YoY |
BMHS | 814,9 | 721,74 | -11,43% | 53,45 | 4,25 | -92,05% |
CARE | 112,66 | 95,18 | -15,52% | -51,74 | -40,14 | Rugi Naik |
DVLA | 1083,78 | 982,43 | -9,35% | 169,33 | 96,31 | -43,12% |
INAF | 574,05 | 364,96 | -36,42% | -90,71 | -120,34 | Rugi Naik |
HEAL | 2364,38 | 2691,44 | 13,83% | 164,38 | 202,34 | 23,09% |
KAEF | 4425,14 | 4946,43 | 11,78% | -205,12 | -21,75 | Rugi Turun |
KLBF | 13874,58 | 15178,93 | 9,40% | 1636,94 | 1528,99 | -6,59% |
MIKA | 2072,66 | 2048,72 | -1,16% | 529,76 | 453,1 | -14,47% |
MTMH | 398,84 | 428,93 | 7,54% | 38,71 | -8,85 | Berbalik Rugi |
PEHA | 565,5 | 554,91 | -1,87% | 11,13 | 7,74 | -30,46% |
PRDA | 1037 | 1063,06 | 2,51% | 159,79 | 148,77 | -6,90% |
RSGK | 166,01 | 179,1 | 7,89% | 8,64 | 14,25 | 64,93% |
SAME | 637,92 | 772,71 | 21,13% | -24,76 | -1,48 | Rugi Turun |
SIDO | 1612,09 | 1653,79 | 2,59% | 445,59 | 448,1 | 0,56% |
SILO | 4409,94 | 5281,98 | 19,77% | 210,3 | 503,37 | 139,36% |
SOHO | 3500,71 | 3959,03 | 13,09% | 193,37 | 153,54 | -20,60% |
SRAJ | 900,17 | 1124,65 | 24,94% | -23,99 | -41,95 | Rugi Naik |
TSPC | 5941,44 | 6486,69 | 9,18% | 378,86 | 692,84 | 82,87% |
Sumber: laporan keuangan IDX, diolah.
Baca Juga
Agak menurunnya kinerja emiten terkait kesehatan pada Semester I/2023 dinilai hanya akan bersifat sementara. Alasannya, kebutuhan kesehatan di Indonesia masih terus meningkat seiring peningkatan perekonomian masyarakat.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menegaskan perlu diingat sektor kesehatan itu mencakup banyak hal, seperti medical check up, terapi, pembukaan resep, penjualan obat-obatan dan suplemen serta alat-alat pendukung kesehatan dan jenis jasa kesehatan lainnya.
"Hal ini adalah sebuah kebutuhan masyarakat sampai kapan pun. Jadi sebenarnya emiten kesehatan masih memiliki ruang bertumbuh, terlebih lagi di tengah kondisi masyarakat saat ini yang sudah melek akan kesehatan," jelasnya kepada Bisnis, Senin (15/8/2023).
Polusi di Jabodetabek, sebagai salah satu isu kesehatan yang kian meningkat akhir-akhir ini, juga membuat berbagai produk maupun jasa kesehatan semakin dicari masyarakat. Hal itu tentunya mendorong prospek positif pada saham di sektor kesehatan.
Sampai hari ini, Jumat (25/8/2023) setidaknya terdapat 30 saham di sektor kesehatan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di antara 30 saham itu, terdapat beberapa emiten yang memiliki jumlah saham yang cukup besar. Di antaranya adalah PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO).
KLBF, sebagai emiten yang telah tercatat di BEI sejak 30 Juli 1991, memiliki jumlah saham yang mencapai 46,87 miliar saham. Emiten dengan jumlah saham yang besar di sektor kesehatan lainnya adalah CARE, tercatat di BEI sejak tanggal 13 Maret 2020 kini jumlah saham CARE sebesar 33,25 miliar saham. Selanjutnya, ada SIDO yang telah tercatat di BEI pada 18 Desember 2013, kini jumlah sahamnya sebesar 30 miliar saham. (Daffa Naufal Ramadhan)
Berikut daftar 30 saham di sektor kesehatan beserta jumlah sahamnya:
- PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) (5,56 miliar saham)
- PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) (1,12 miliar saham)
- PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) (46,87 miliar saham)
- PT Merck Tbk. (MERK) (448 juta saham)
- PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) (14,24 miliar saham)
- PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) (535,08 juta saham)
- PT Organon Pharma Indonesia Tbk. (SCPI) (3,60 juta saham)
- PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) (30 miliar saham)
- PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) (13 miliar saham)
- PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) (12 miliar saham)
- PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) (937,500 juta saham)
- PT Royal Prima Tbk. (PRIM) (3,39 miliar saham)
- PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) (14,96 miliar saham)
- PT Phapros Tbk. (PEHA) (840 juta saham)
- PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) (33,25 miliar saham)
- PT Soho Global Health Tbk. (SOHO) (1,26 miliar saham)
- PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. (DGNS) (1,25 miliar saham)
- PT Murni Sadar Tbk. (MTMH) (2,06 miliar saham)
- PT Hetzer Medical Indonesia Tbk. (MEDS) (1,56 miliar saham)
- PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk. (PRAY) (13,95 miliar saham)
- PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) (27,05 miliar saham)
- PT Multi Medika Internasional Tbk. (MMIX) (2,40 miliar saham)
- PT Penta Valent Tbk. (PEVE) (1,76 miliar saham)
- PT Haloni Jane Tbk. (HALO) (5,65 miliar saham)
- PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) (1,60 miliar saham)
- PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK) (929,67 juta saham)
- PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME) (17,13 miliar saham)
- PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) (4,50 miliar saham)
- PT Bundamedik Tbk. (BMHS) (8,60 miliar saham)
- PT Indofarma Tbk. (INAF) (3,09 miliar saham)