Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak mixed dalam rentang 6.886 hingga 6.968 pada perdagangan hari ini, Kamis (24/8/2023). Sejumlah saham yang berpotensi cuan adalah EXCL, MIDI, serta SLIS.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menyebut bahwa IHSG akan bergerak mixed di rentang 6.886-6.968 setelah berhasil ditutup menguat 0,07 persen ke posisi 6.921,41 pada perdagangan sebelumnya.
Menurut Ratih, sentimen yang akan memengaruhi pergerakan IHSG hari ini adalah laporan Bank Indonesia (BI) terkait penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Juli 2023 yang terindikasi tumbuh terbatas dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Selain itu, IHSG juga akan dipengaruhi oleh laporan BI terkait data Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru yang tercatat tumbuh positif sebesar 45,1 persen pada Juli 2023.
Dari mancanegara, ada pengaruh dari data penjualan rumah baru di Amerika Serikat (AS) yang naik 4,4 persen secara bulanan menjadi 714.000 pada Juli 2023 dan menjadi capaian penjualan terbanyak sejak Februari 2022 lalu.
Bergeser ke Asia, pergerakan IHSG hari ini akan dibayangi oleh data awal PMI Manufaktur Jepang versi Jibun Bank yang tercatat naik tipis menjadi 49,7 pada Agustus 2023, dari sebelumnya sebesar 49,6 pada Juli 2023. Angka tersebut mengindikasi adanya kontraksi dalam tiga bulan beruntun dalam aktivitas pabrik di Jepang.
Baca Juga
Adapun, beberapa saham yang direkomendasikan Ajaib Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah:
EXCL
Buy: Rp2.400
TP: Rp2.470
Stop loss:
EXCL bullish di atas MA-5, MA-20, dan MA-100, berpotensi bullish continuation membentuk pola inverse head and shoulder. Indikator MACD bar histogram di level positif.
MIDI
Buy: Rp418
TP:Rp432
Stop loss:
Berpotensi reversal dari bearish jangka pendek membentuk bullish harami candle, secara major tren masih di atas MA-100. Indikator stochastic oversold crossing di area oversold.
SLIS
Buy: Rp145
TP: Rp150
Stop loss :
SLIS bullish dalam jangka pendek di atas MA-5 dan MA-20. Indikator stochastic oscillator crossing id area oversold dan MACD bar histogram dalam momentum akumulasi.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.