Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Turun 9 Hari Beruntun, Pelemahan Terpanjang sejak 2017

Emas sebagai aset safe haven terpukul oleh melonjaknya imbal hasil obligasi pemerintah AS dan dolar yang kuat.
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas global kembali anjlok pada akhir perdagangan Kamis (17/8/2023) waktu setempat, sehingga mencatat kerugian untuk sesi kesembilan berturut-turut, penurunan harian terpanjang sejak 2017.

Emas sebagai aset safe haven terpukul oleh melonjaknya imbal hasil obligasi pemerintah AS dan dolar yang kuat.

Mengutip Antara, Jumat (18/7/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, anjlok US$13,10 atau 0,68 persen menjadi ditutup pada US$1.915,20 per ounce, setelah menyentuh tertinggi sesi di US$1.933,50 dan terendah di US$1.914,20.

Emas berjangka terpangkas US$6,90 atau 0,36 persen menjadi US$1.928,30 pada Rabu (16/8/2023), setelah merosot US$8,80 atau 0,45 persen menjadi US$1.935,20 pada Selasa (15/8/2023), dan tergelincir US$2,60 atau 0,13 persen menjadi US$1.944,00 pada Senin (14/8/2023).

"Ada garis lurus antara kerugian emas baru-baru ini dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah jangka panjang," kata Michael Armbruster, mitra pengelola di Altavest kepada MarketWatch.

Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun muncul di atas 4,3 persen, level tertinggi sejak krisis keuangan global 2008.

Sementara itu, Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata utama saingannya, turun sedikit di 103,39 pada transaksi Kamis, tetapi naik 0,5 persen minggu ini.

Analis Pasar Senior OANDA Edward Moya menilai komentar hawkish termasuk dalam risalah dari pertemuan kebijakan Juli Federal Reserve yang dirilis pada Rabu (16/8/2023) telah membantu mendorong imbal hasil obligasi global ke level tertinggi dalam 15 tahun.

Data ekonomi yang dirilis Kamis lebih lanjut mengurangi daya tarik emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim awal AS untuk tunjangan pengangguran turun 11.000 ke penyesuaian musiman 239.000 untuk pekan yang berakhir 12 Agustus. Para ekonom memperkirakan 240.000 klaim untuk pekan terakhir.

Indeks manufaktur Fed Philadelphia naik menjadi 12 pada Agustus dari negatif 13,5 pada Juli. Setiap bacaan di atas nol menunjukkan aktivitas yang berkembang. Ini adalah pembacaan positif pertama setelah 11 bulan kontraksi berturut-turut.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September terkerek 18 sen atau 0,80 persen, menjadi ditutup pada US$22,715 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terangkat US$4,30 atau 0,48 persen, menjadi menetap pada US$895,60 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper