Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Menguat di Tengah Gejolak The Fed

Harga emas naik 0,5% ke US$3.382,19 per troy ounce akibat pemecatan gubernur The Fed oleh Trump, meningkatkan ketidakpastian ekonomi dan minat pada emas.
Seorang pekerja mengangkat emas batangan dari mesin konveyor di pabrik Rand Refinery Ltd. di Germiston, Afrika Selatan. Bloomberg/Waldo Swiegers
Seorang pekerja mengangkat emas batangan dari mesin konveyor di pabrik Rand Refinery Ltd. di Germiston, Afrika Selatan. Bloomberg/Waldo Swiegers
Ringkasan Berita
  • Harga emas naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua pekan setelah Presiden Trump memecat salah satu gubernur The Fed, meningkatkan ketidakpastian terhadap kebijakan bank sentral AS.
  • Pasar memperkirakan kemungkinan besar pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada September, yang dapat mendorong harga emas lebih lanjut.
  • Emas menjadi lebih menarik sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi dan suku bunga rendah, sementara harga perak dan paladium juga mengalami kenaikan.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua pekan di tengah melemahnya kepercayaan investor terhadap bank sentral AS setelah Presiden Donald Trump memecat salah satu gubernur Federal Reserve (The Fed).

Melansir Reuters pada Rabu (27/8/2025) harga emas di pasar spot menguat 0,5% menjadi US$3.382,19 per troy ounce pada pukul 13.50, level tertinggi sejak 11 Agustus. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,5% di level US$3.433 per troy ounce.

“Semalam muncul kabar bahwa Trump memecat salah satu gubernur The Fed yang dituduh melakukan penipuan hipotek. Itu memberi sedikit dorongan pada emas, karena The Fed belakangan memang menjadi faktor utama penggerak harga emas,” ujar Bob Haberkorn, analis pasar di RJO Futures.

Trump sebelumnya mengatakan ia memecat Gubernur The Fed Lisa Cook atas dugaan penyalahgunaan dalam pengajuan kredit perumahan, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan berpotensi menguji batas kewenangan presiden terhadap independensi bank sentral jika dibawa ke pengadilan.

Adapun pekan lalu, Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada rapat bulan depan, dengan alasan meningkatnya risiko terhadap pasar tenaga kerja.

Berdasarkan CME FedWatch Tool, pelaku pasar kini memperkirakan probabilitas lebih dari 87% terjadinya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September.

“Jika Powell bernada lebih dovish dalam rapat mendatang dan membuka peluang pemangkasan lanjutan tahun ini, emas berpotensi melanjutkan reli,” tambah Haberkorn.

Dari sisi data ekonomi, pesanan barang tahan lama AS pada Juli tercatat turun 2,8%, lebih baik dari perkiraan penurunan 4% dan dibandingkan kontraksi 9,4% pada Juni. Investor kini menanti rilis data PDB AS pada Kamis serta inflasi PCE pada Jumat.

Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, biasanya lebih diminati ketika suku bunga rendah, sementara daya tariknya sebagai aset lindung nilai meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi.

Selain emas, harga perak spot naik tipis 0,1% menjadi US$38,52 per troy ounce. Harga platinum melemah 0,1% menjadi US$1.340,88 per troy ounce, sedangkan paladium melonjak 1,5% ke level US$1.102,65 setelah sempat menyentuh posisi terendah sejak 9 Juli.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro