Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengalami naik tipis pada pembukaan perdagangan sesi I hari ini, Rabu (16/8/2023), setelah mampu menekan rugi.
Berdasarkan data RTI, harga saham GOTO naik tipis 1,1 persen ke posisi Rp98 saat pre-opening pasar. Adapun frekwensi transaksi ketika pasar dibuka mencapai 4.062 kali dengan perkiraan nilai mencapai Rp49 miliar. Saham yang beredar pagi ini mencapai 521 juta.
Kendati sempat alami kenaikan, saham GOTO kerap mengalami naik turun di level Rp95-97.
Dalam ikhtisar kinerjanya, GOTO membukukan rugi bersih Rp7,2 triliun pada semester I/2023. Jumlah itu mengalami penurunan 49,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,2 triliun.
Penurunan rugi bersih GOTO disebabkan kinerja pendapatan yang mengalami kenaikan. Emiten teknologi itu tercatat mencetak pendapatan bruto sebesar Rp11,8 triliun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun lalu sebesar Rp10,7 triliun atau naik 10 persen.
Begitu pula pendapatan bersih GOTO yang meningkat menjadi Rp6,9 triliun di semester I/2023, naik 102,5 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,4 triliun.
Baca Juga
Sementara itu, secara kuartalan, GOTO mencetak pendapatan bruto senilai Rp5,8 triliun di kuartal II/2023, naik 5,9 persen dibandingkan kuartal II/2022.
GOTO juga mencetak penurunan rugi bersih periode berjalan sebesar 56,1 persen menjadi Rp3,3 triliun di kuartal II/2023, dari Rp7,6 triliun di kuartal II/2022.
Sebagai informasi, kinerja GOTO tidak terlalu berbeda jauh jika dibandingkan dengan konsensus analis pada Terminal Bloomberg.
Berdasarkan data dari Terminal Bloomberg, konsensus memperkirakan pendapatan GOTO akan meningkat menjadi Rp3,94 triliun di kuartal II/2023. Pendapatan ini meningkat dari kuartal sebelumnya yang sebesar Rp3,3 triliun.
Sementara itu, kerugian bersih GOTO diperkirakan susut menjadi Rp3,71 triliun di kuartal II/2023. Pada kuartal I/2023, GOTO tercatat masih membukukan rugi bersih sebesar Rp3,86 triliun.
Direktur Utama GOTO Patrick Walujo menuturkan sesuai dengan komitmen GOTO, saat ini GOTO berada pada jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada tahun ini.
"Namun, mencapai titik impas bukanlah tujuan akhir. Pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkanlah yang harus kami capai," kata Patrick dalam keterangan resminya, Selasa (15/8/2023).
Untuk mencapai hal tersebut, lanjutnya, dibutuhkan segera terlaksananya eksekusi yang tepat, serta meningkatkan total pasar potensial (TAM) untuk memperluas basis konsumen GOTO.
Menurutnya, setelah membangun basis konsumen yang kuat pada kategori konsumen yang memprioritaskan kenyamanan, GOTO akan terus memperluas basis konsumennya, tanpa menggunakan insentif yang tidak dapat dipertahankan untuk jangka panjang, dalam kalangan konsumen yang memprioritaskan harga yang memprioritaskan value for money.
"Kami sedang mempersiapkan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan tersebut, dan saat ini GoTo akan terus beroperasi dengan mempertahankan kedisiplinan pengelolaan beban usaha, seiring beralihnya pilihan layanan kami untuk melayani pasar lebih luas," ucapnya.
Melansir data Bloomberg Terminal, dari 30 analis, sebanyak 19 analis memberikan rating buy untuk saham GOTO. Lalu sebanyak 9 analis memberikan rating jual untuk GOTO, dan sisanya sebanyak 2 analis memberikan rating netral untuk saham GOTO.
Analis Maybank Sekuritas Etta Rusdiana Putra dalam risetnya menyebut pihaknya memberikan rating beli untuk saham GOTO, dengan target harga atau target price Rp153 per saham.
Maybank Sekuritas percaya penurunan peringkat sektor teknologi menjadi peluang bagi GOTO, karena GOTO memiliki visi untuk memperbaiki keuntungannya dengan memperkuat operasinya dan meningkatkan efisiensi pemasaran.
Maybank Sekuritas menyukai GOTO karena menjadi pemimpin pasar dan prospek untuk pertumbuhan jangka panjangnya. Pasalnya, layanan GOTO melayani kelas menengah Indonesia yang meningkat menjadi 55-60 juta masyarakat.