Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge akan melakukan rights issue dengan perkiraan perolehan dana Rp1,29 triliun hingga Rp1,38 triliun.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Surge yang digelar Senin (14/8/2023) menyetujui penambahan modal dengan melaksanakan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.
Manajemen Surge atau WIFI mengatakan rights issue ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan sejak melantai di BEI pada akhir 2020.
WIFI menuturkan RUPSLB menyetujui penerbitan jumlah saham baru sebanyak-banyaknya 4,96 miliar saham, dengan kisaran harga pelaksanaan rights issue antara Rp260-Rp280 untuk setiap saham HMETD.
Manajemen menuturkan, kisaran jumlah dana yang diperoleh dari rights issue I dalam rangka penerbitan HMETD sekurang-kurangnya Rp1,29 triliun dan sebesar-besarnya Rp1,38 triliun.
"Dana hasil rights issue ini rencananya akan digunakan oleh WIFI untuk menunjang ekspansi bisnis WIFI dan entitas anak di bidang jaringan fiber optik," tulis Manajemen WIFI dalam keterangan resmi, Senin (14/8/2023).
Baca Juga
Sebagai informasi, sejak 2022 WIFI tercatat telah mengoperasikan secara penuh jaringan serat optik sepanjang 5.724 kilometer (Km) di pulau Jawa. Jaringan serat optik ini berada pada 3 jalur berbeda, yaitu jalur kereta api, jalan tol, dan juga pada jalan provinsi dengan kapasitas 144 core dan kapasitas bandwidth sampai dengan 64 Tbps.
Perseroan juga mengoperasikan 58 lokasi edge data center (EDC) yang terkoneksi dengan fiberoOptic backbone sepanjang jalur kereta.
Saat ini WIFI telah memiliki berbagai klien yang berasal dari segmen hyperscale data center, telco operator, internet service providers (ISP), dan cloud provider.
Adapun berbagai layanan yang dapat diakses pelaku telekomunikasi antara lain leased core (dark fiber), leased line (bandwidth), colocation, content delivery network (CDN), tower fiberization, dan lainnya.
Selain itu, sejak tahun 2023 Surge juga mulai mempercepat pengembangan layanan konektivitas melalui perluasan jaringan serat optik, baik pada segmen jalur kereta api Pulau Jawa, jalur tol, dan berbagai segmen lainnya.
WIFI juga memposisikan diri sebagai katalisator bagi perkembangan bisnis mitra dengan berbagai infrastruktur yang dapat mempermudah para pelaku telekomunikasi dalam berekspansi.
Segmen Bisnis Telekomunikasi telah memiliki kontribusi terhadap pendapatan bersih WIFI pada kuartal I/2023 sebesar 28 persen, tumbuh signifikan dibandingkan kontribusi sepanjang tahun sebelumnya yang hanya 8 persen.
Manajemen WIFI berharap pertumbuhan ini terus konsisten seiring dengan pengembangan produk konektivitas dan aktivasi layanan pada seluruh pelaku telekomunikasi Indonesia.
Pada perdagangan Selasa (15/8/2023) pukul 13.41 WIB, saham WIFI naik 0,99 persen atau 2 poin menjadi Rp204 per saham. Sepanjang 2023 saham WIFI naik 56,92 persen.