Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Menguat ke 6.896, Emiten Baru Hiasi Deretan Top Gainers Hari Ini

IHSG ditutup menguat ke posisi 6.896,853 pada perdagangan Kamis (10/8/2023). Sejumlah emiten yang baru melantai di Bursa, masuk ke dalam daftar top gainers.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA —  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke posisi 6.896,853 pada perdagangan Kamis (10/8/2023). Seiring dengan penguatan tersebut, sejumlah emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan ini berhasil masuk ke dalam daftar top gainers.

Mengutip data BEI melalui RTI Business, indeks komposit bergerak di rentang 6.876,157-6.910,755 pada sepanjang perdagangan hari ini, Kamis (10/8/2023). Terdapat 267 saham yang ditutup menguat, 256 saham yang parkir di zona merah, serta 221 saham lain yang stagnan.

Beberapa saham milik emiten yang baru melantai BEI tampak menghiasi daftar top gainers hari ini. PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR) menjadi emiten yang mencatat kenaikan harga saham tertinggi hari ini.

Saham CYBR tumbuh 31,87 persen atau naik 58 poin ke posisi Rp240 per saham hari ini. Sebanyak 493,9 juta saham berhasil diperdagangkan dengan nilai transaksi yang tembus Rp110,9 miliar.

Emiten baru yang juga masuk ke dalam daftar top gainers adalah PT Multi Garam Utama Tbk. (FOLK) yang mencatat kenaikan sebesar 8,43 persen atau naik 7 poin ke level Rp90.

Selanjutnya adalah perusahaan pelumas PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk. (LMAX) yang naik 1,82 persen ke level Rp224 per saham.

Sementara itu, saham-saham berkapitalisasi pasar besar yang masuk ke deretan top gainers adalah ICBP yang harga sahamnya tumbuh 3,15 persen atau naik 350 poin ke level Rp11.450 per lembar saham.

Kemudian ada INDY, SRTG, serta TOWR yang harga sahamnya naik masing-masing 2,30 persen, 1,59 persen, dan 1,55 persen.

Nasib berbeda dialami oleh perusahan kertas PT Paperocks Indonesia Tbk. (PPRI). Emiten yang baru saja mencatatkan saham perdana di BEI pada Selasa (8/8/2023) harus mencatat penurunan harga saham sebesar 14,65 persen atau turun 15 poin ke level Rp87 per saham.

Selain itu, ada PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk. (GRIA) yang harga sahamnya turun 2,48 persen atau 3 poin ke posisi Rp118 per lembar saham. Lalu perusahaan real estate PT Minahasa Membangun Hebat Tbk. (HBAT) yang terkoreksi 9,88 persen atau turun 8 poin ke Rp73 per saham.

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih memprediksi bahwa IHSG akan bergerak mixed dalam rentang 6.850-6.915 setelah berhasil ditutup menguat ke level 6.875,11 kemarin, Rabu (9/8/2023).

Ratih mengatakan, pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi oleh beberapa katalis, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa (Cadev) Indonesia pada Juli 2023, naik menjadi US$137,7 miliar jika dibandingkan bulan Juni 2023 sebesar US$137,5 miliar yang didukung oleh pajak dan pendapatan jasa.

Tingkat Cadev tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.  Kedepannya, Cadev akan tetap memadai, seiring dengan prospek ekonomi, stabilitas makroekonomi, serta sistem keuangan yang terjaga.

Sementara dari mancanegara, National Australia Bank (NAB) melaporkan Indeks kepercayaan bisnis di Australia naik ke level 2 pada Juli 2023 dari level -1 pada bulan sebelumnya, menunjukan level tertinggi sejak Januari 2023.

Dari Asia, angka inflasi di China turun minus 0,3 persen YoY pada Juli 2023, sehingga menjadi deflasi pertama sejak Februari 2021.

Sementara nilai Ekspor di China turun 14,5 persen YoY ke level terendah dalam lima bulan menjadi US$281,76 miliar pada Juli 2023, menjadi penurunan paling tajam sejak Februari 2020. Secara bersamaan, angka impor terkoreksi 12,4 persen YoY menjadi US$201,16. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper