Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham HUMI, MUTU dan LMAX IPO Hari Ini, Terkumpul Dana Rp411,52 Miliar

Saham HUMI, MUTU dan LMAX akan resmi melantai di Bursa pada hari ini (9/8/2023). Total dana yang terhimpun dalam aksi IPO tersebut mencapai Rp411,52 miliar.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Hari ini terdapat 3 saham yang bakal melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ketiganya antara lain, HUMI, MUTU dan LMAX dengan total dana terkumpul senilai Rp411,52 miliar.

Tercatatnya 3 perusahaan tersebut mengurangi jumlah pipeline IPO menjadi 29 calon emiten dari sebelumnya menurut data BEI berjumlah 32 emiten. Dengan antrean ini, pencatatan emiten baru 2023 berpotensi melampaui tahun lalu yang berjumlah 59 perusahaan.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna tidak memerinci potensi dana yang terhimpun dari perusahaan-perusahaan tersebut. Namun dia menyebutkan bahwa 10 perusahaan dalam pipeline IPO memiliki aset skala besar di atas Rp250 miliar.

“Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 6 perusahaan masuk kategori skala kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar dan 22 perusahaan skala menengah dengan aset di kisaran Rp50 miliar sampai Rp250 miliar,” kata Nyoman Yetna dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (9/8/2023).

Nyoman Yetna juga melaporkan, sampai dengan 4 Agustus 2023, sebanyak 53 perusahaan baru telah mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun mencapai Rp47,9 triliun. Selain itu, telah diterbitkan juga 65 emisi dari 47 penerbit efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun mencapai Rp74,1 triliun.

Berikut adalah 3 emiten yang IPO saham pada hari ini:

1. PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI)

Entitas Grup Humpuss di sektor pelayaran, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) menetapkan harga pelaksanaan penawaran umum saham perdana atau IPO senilai Rp100 per saham.

HUMI akan melepas sebanyak-banyak 2,7 miliar saham baru atau 15 persen dari modal yang ditempat dan disetor penuh setelah IPO. Harga pelaksanaan ditetapkan Rp100 per saham dengan nilai nominal Rp100. Oleh karena itu, HUMI berpotensi meraih dana IPO Rp270,70 miliar.

Bersamaan dengan IPO, Humpuss Maritim juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.353.500.000 waran seri I atau sebesar 7,5 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan.

Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham yang ditawarkan pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 2 saham yang ditawarkan berhak memperoleh 1 waran seri I, di mana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan sebesar Rp200 setiap Waran Seri I.

Adapun 10 persen dana segar yang diperoleh dari penawaran umum saham perdana akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional rutin. 

Lalu 90 persen dana lainnya akan digunakan untuk memperkuat equity dalam rangka pengembangan usaha entitas anak perseroan, yakni PT Humpuss Transportasi Curah, PT MCS Internasional, PT ETSI Hutama Maritim, PT OTS Internasional, serta PT PCS Internasional.

2. PT Mutuagung Lestari Tbk. (MUTU)

Perusahaan jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi, PT Mutuagung Lestari Tbk. (MUTU) menetapkan harga pelaksanaan penawaran umum saham perdana atau IPO senilai Rp108 per saham.

Calon emiten tersebut akan melepas maksimal 942,85 juta (942.857.200) atau setara 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Alhasil, MUTU berpeluang meraup dana IPO sebesar Rp101,82 miliar

Adapun, dana hasil IPO sekitar 66 persen akan dialokasikan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) guna mengembangkan laboratorium, baik yang telah dimiliki perseroan maupun laboratorium baru nantinya.

Saat ini untuk pembukaan laboratorium Perseroan masih dalam proses survei lokasi di beberapa wilayah seperti di Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi dan ditargetkan akan mulai dilaksanakan pada tahun ini.

Sedangkan sisanya sebesar 34 persen akan dialokasikan untuk biaya operasional atau operational expenditure (opex) yang mencakup biaya pengadaan bahan baku, biaya operasional, biaya pemasaran, dan biaya umum dan administrasi.

Guna menarik minat calon investor, MUTU juga akan menerbitkan Waran Seri 1 sebanyak-banyaknya berjumlah 235,71 juta (235.714.300) yang menyertai penerbitan saham baru. Waran tersebut mewakili 10,71 persen modal ditempatkan dan disetor perseroan sebelum IPO.

Setiap investor yang membeli empat saham baru MUTU akan memperoleh satu Waran Seri 1. Harga pelaksanaan Waran Seri 1 sebesar Rp324, alhasil jumlah pelaksanaan sebanyak-banyaknya Rp76,37 miliar.

3. PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk. (LMAX)

Produsen oli kendaraan PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk. menetapkan harga pelaksanaan penawaran umum saham perdana atau IPO senilai Rp200 per saham.

Calon emiten yang akan mendapat kode saham LMAX ini menawarkan hingga 195 juta saham atau setara 26,09 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Oleh karena itu, LMAX berpotensi meraih dana IPO Rp39 miliar.

Sebagai pemanis IPO, LMAX juga berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 97.500.000 waran seri I yang menyertai saham baru perseroan. Jumlah ini setara maksimal 13 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran IPO.

Pemegang waran seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila waran seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka waran seri I tersebut menjadi kedaluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku.

Adapun, LMAX akan menggunakan dana IPO untuk modal kerja dengan rincian 70 persen untuk pembelian persediaan dan sisanya bakal diserap untuk biaya operasional.

Saat ini, pemegang saham LMAX terdiri atas Kartiko Soemargono mengantongi 47,50 persen, Trisno Hamadi 19 persen, Jong Anton Dwi Putro 20 persen, dan Clarissa Calluella Haberth 13,50 persen saham. 

Setelah IPO, sususan pemegang saham LMAX akan menjadi Kartiko Soemargono 33,25 persen, Trisno Hamadi 13,30 persen, Jong Antono Dwi Putro 14 persen, Clarissa Calluella Haberth 9,45 persen, dan masyarakat bakal mengempit 30 persen saham.

Sejak April 2017, LMAX yang semula bernama PT Karya Pelumas Indonesia dipercaya untuk menjadi eksklusif untuk Lupromax Lubricants di Indonesia menggantikan PT Magna Indonesia. Selanjutnya, sejak 1 November 2017, Karya Pelumas Indonesia telah resmi berganti nama menjadi PT Lupromax Pelumas Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper