Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menakar Peluang Marketplace Dorong Pertumbuhan GOTO, BUKA, hingga BELI

Analis menilai kontribusi segmen marketplace ke emiten teknologi seperti GOTO, BUKA, hingga BELI diharapkan akan semakin meningkat di semester II/2023.
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten-emiten teknologi yang menjalankan e-commerce seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), hingga PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) diperkirakan akan semakin mampu meningkatkan pendapatannya dari segmen marketplace di semester II/2023.

Deputy Head of Research Sucor Sekuritas Paulus Jimmy melihat kontribusi segmen bisnis ke pendapatan emiten-emiten teknologi diharapkan akan semakin meningkat di semester II/2023 ini.

"Hal ini didorong oleh proses monetisasi bisnis yang terus berjalan," kata Jimmy kepada Bisnis, Selasa (8/8/2023).

Jimmy menuturkan untuk BUKA yang telah mengeluarkan laporan keuangan semester semester I/2023, menurutnya pada paruh pertama memiliki performa yang lumayan baik, dengan target EBITDA yang disesuaikan pada kuartal IV/2023 sudah bisa mencapai titik impas atau breakeven.

"Di tahun depan harapannya akan mulai membukukan profit, meski akan didorong oleh interest income," ucapnya.

Adapun Jimmy belum bisa berkomentar jauh mengenai GOTO lantaran hasil di semester I/2023 belum terlihat dan baru akan keluar pada 15 Agustus mendatang.

Sebagai informasi, hingga semester I/2023 BUKA mencetak rugi bersih senilai Rp389,2 miliar, berbanding terbalik dengan semester I/2022 yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp8,59 triliun.

Kerugian BUKA di paruh pertama 2023 salah satunya disebabkan nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi di segmen marketplace yang berbalik rugi menjadi Rp120,82 miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang meraih laba Rp9,79 triliun.

Meski mencatatkan rugi, pendapatan bersih BUKA meningkat 28,97 persen secara tahunan menjadi Rp2,18 triliun. Pendapatan ini naik dari periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp1,69 triliun.

Berdasarkan segmennya, pendapatan BUKA ditopang oleh segmen marketplace yang berkontribusi Rp1,20 triliun, diikuti segmen online to offline sebesar Rp1,03 triliun, dan pengadaan sebesar Rp10,56 miliar.

Sementara itu, BELI membukukan peningkatan pendapatan bersih menjadi Rp7,77 triliun. Pendapatan ini naik 15,85 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp6,71 triliun.

Pendapatan ini sebagian besar didominasi oleh pelanggan dari pihak ketiga, dengan pendapatan masing-masing segmen yaitu ritel online Rp5,03 triliun, toko fisik Rp2,09 triliun, dan pendapatan institusi sebesar Rp1,15 triliun.

Sementara itu rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk susut 14,82 persen menjadi Rp1,61 triliun dari sebelumnya tercatat sebesar Rp1,90 triliun.

CFO BELI Ronald Winardi menuturkan sepanjang kuartal II/2023, pihaknya berfokus pada penyelarasan bauran kategori produk di segmen Ritel 1P & Ritel 3P untuk mempercepat optimalisasi perolehan laba bruto BELI.

"Dikombinasikan dengan fokus tiada henti kami pada disiplin biaya, kami senang melihat bahwa strategi kami mulai menunjukkan hasil positif yang tercermin dalam kinerja keuangan kami. Ini baru permulaan, bersama-sama, kita akan terus maju," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper