Bisnis.com, JAKARTA – Pengembang Kota Subang Smartpolitan PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) mencetak pendapatan sebesar Rp1,83 triliun pada semester I/2023 berkat bisnis perhotelan.
Total pendapatan SSIA naik 18,7 persen yoy jika dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu sebesar Rp 1,54 triliun. VP Head of Investor Relations Surya Semesta Internusa Erlin Budiman mengungkapkan kenaikan pendapatan dikontribusikan oleh dua segmen bisnis.
Adapun bisnis segmen perhotelan menghasilkan Rp 218,6 miliar atau naik 122,3 persen yoy dan segmen konstruksi yang mencapai Rp82,6 miliar naik 7,2 persen. Sementara itu, segmen utama seperti properti meningkat sekitar 10,5 persen menjadi Rp 24,3 miliar.
Dalam laporannya, PT Suryacipta Swadaya (SCS) yang menjadi bisnis utama Perseroan melaporkan pendapatan sebesar Rp150,1 miliar pada Semester I/2023. Hasil itu mengalami penurunan sebesar 29,7 persen dari Rp213,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan penjualan lahan sebesar 89,6 persen yang tercatat dalam laporan akuntansi Rp7,8 miliar pada Semester I/2023 dibandingkan dengan Rp74,7 miliar pada tahun lalu.
Setelah dikurangi beban dan pajak, SSIA mencetak laba kotor perusahaan meningkat 54,1 persen menjadi Rp454,2 miliar per semester I/2023 naik dari posisi Rp294,8 miliar di periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Selain itu, EBITDA SSIA semester I/2023 naik 100,7 persen menjadi Rp183,9 miliar dari posisi semestes I/2022 sebesar Rp91,6 miliar. Peningkatan EBITDA utamanya dikontribusikan oleh pertumbuhan segmen perhotelan 1.922,2 persen menjadi Rp 103,2 miliar.
Akan tetapi, Erlin mengakui bahwa peningkatan itu tidak mampu mendongkrak kinerja perseroan. Pasalnya SSIA mengalami rugi bersih sebesar Rp51,2 miliar per semester I/2023. Berbanding terbalik dengan torehan tahun lalu yang mengalami laba bersih sebesar Rp79,5 miliar per semester I/2022.
“Penurunan bisnis disebabkan oleh koreksi sebesar 30,4 persen secara year on year (YoY) pada segmen bisnis properti. Bila dibandingkan dengan laba bersih pada semester I/2022 yang tidak termasuk hasil divestasi bisnis gudang SSIA,” tutur dia.