Bisnis.com, JAKARTA – Emiten baru PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk. (GRIA) berencana menyerap dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham, mayoritas untuk pembayaran utang akuisisi dan ekspansi lahan.
Direktur Keuangan Hugo Feber Parluhutan Silalahi menyebutkan perseroan menyerap dana IPO untuk pembayaran utang akuisisi lahan di Samarinda yang akan dibangun proyek properti.
“Kita akan kombinasi dengan penggunaan dana IPO Rp35 miliar untuk konstruksinya, setelah itu baru akan menggunakan pinjaman bank,” katanya, Selasa (8/8/2023).
Berdasarkan prospektus IPO, GRIA meraup dana segar sebesar Rp207 miliar. GRIA berencana menggunakan dana sebesar Rp151,92 akan digunakan untuk pembayaran utang kepada pihak ketiga di antaranya Mansur, Asgan Abdul Gani, Dadan Sudarman, Helmi Alwi, Endin, Saom, Itang sehubungan dengan pembelian lahan yang dikembangkan oleh Perseroan.
Kemudian, sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yaitu sebesar Rp35,07 miliar akan digunakan untuk pembangunan proyek Perseroan di Samarinda, Sisanya akan digunakan untuk biaya operasional Perseroan antara lain pembayaran bunga pinjaman bank, pembayaran gaji, jasa profesional, biaya perizinan, keperluan kantor, pajak penghasilan, biaya sewa kantor, biaya marketing, dan biaya transportasi.
Jumlah luas lahan yang dimiliki oleh GRIA saat ini ialah sekitar 160 hektar, dan sekitar 115 hektar terletak di Kota Samarinda.
Baca Juga
Sementara itu, land bank merupakan hal yang sangat penting bagi emiten properti. Secara total GRIA masih memiliki sekitar 137 hektar lahan yang tersedia untuk dikembangkan, dan mayoritas lahan tersebut terletak di daerah Samarinda Kalimantan Timur.
“90-an hektar di Samarinda, sisanya di berbagai lokasi,” jelas Hugo.
Seperti yang telah diungkapkan pada Prospektus, selain mengembangkan perumahan, GRIA juga mengembangkan fasilitas pendukung yang di bangun di lokasi perumahan tersebut di antaranya masjid, taman bermain anak-anak, klinik dokter dan apotek, area niaga dan pertokoan, serta minimarket.
Di sisi lain, GRIA menargetkan pembangunan unit hingga 2024 sebanyak 1.000 unit sementara untuk penjualan ditargetkan sebanyak 900 unit.
“Untuk sementara itu, hingga semester I, sekitar 400-500an unit terjual, marketing sales Rp50 miliar. Target sampai akhir tahun sekitar Rp90 miliar atau sekitar 600 unit,” imbuh Hugo.