Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Besok IPO, Entitas Erajaya (ERAL) Bidik Dana Rp404 Miliar Mayoritas Buat Modal Kerja

Anak usaha ritel produk elektronik PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA), PT Sinar Eka Selaras Tbk. (ERAL) membidik dana IPO sebesar Rp404,62 miliar.
Karyawan beraktivitas di salah satu gerai Erafone milik Erajaya di Jakarta, Selasa (4/10/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di salah satu gerai Erafone milik Erajaya di Jakarta, Selasa (4/10/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha ritel produk elektronik PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA), PT Sinar Eka Selaras Tbk. (ERAL) membidik dana IPO sebesar Rp404,62 miliar. ERAL telah menetapkan harga penawaran senilai Rp390 per saham.

Setelah memperoleh dana IPO, ERAL akan menggunakan sekitar 37 persen untuk ekspansi bisnis eksisting, kemudian 13,75 persen untuk mendukung ekspansi bisnis baru, dan 49,25 persen akan digunakan sebagai modal kerja.

Pengelola Urban Republic itu telah menawarkan sebanyak-banyak 1,03 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 yang mewakili mewakili sebesar 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh ERAL setelah IPO.

ERAL sendiri telah memiliki berbagai portofolio brand untuk sejumlah segmen produk di sektor ritel. Di segmen aksesori, ERAL membawahi sejumlah merek seperti Apple, Samsung, Huawei, Xiaomi, Playstation, Microsoft, dan JBL.

Sementara itu di segmen Internet of Things (IoT), ERAL membawahi brand DJI, Garmin, GoPro, Marshall, dan Segway. Selanjutnya di segmen sportswear, fashion, dan outdoors, ERAL memiliki portofolio brand JD Sports, ASICS, serta Urban Adventure. 

ERAL membukukan pendapatan Rp3,04 triliun pada 2022 dengan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) antara 2020–2022 sebesar 24,11 persen.

Pencapaian tersebut didapat dari dukungan penjualan melalui 28 mono-brand store, 36 multi-brand store, 56 distribution centre, serta official stores di 3 platform e-commerce yaitu Tokopedia, Shopee, dan Blibli.

Dari sisi bottom line, laba bersih ERAL pada akhir 2022 mencapai Rp184 miliar, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan antara 2020–2022 sebesar 58,60 persen.

Adapun pada Januari 2023, pendapatan bersih ERAL mencapai Rp360,18 miliar atau tumbuh dibandingkan dengan Januari 2022 sebesar Rp224,65 miliar. Laba bersih juga meningkat dari Rp11,71 miliar pada Januari 2022 menjadi Rp18,89 miliar pada Januari 2023.

“Kami memiliki kebijakan untuk membagikan dividen sebesar 30 persen dari laba bersih setahun. Kami berharap nanti ada pembagian dividen dan kinerja perusahaan juga bagus,” kata Direktur Utama Sinar Eka Selaras Djohan Sutanto dalam public expose, Senin (17/7/2023).

Dia tidak memperinci target pertumbuhan kinerja pada 2023, tetapi pendapatan dan laba bersih diharapkan dapat melanjutkan tren pertumbuhan rata-rata dalam dua tahun terakhir.

Sebelum IPO, ERAA mengempit 99,99 persen saham ERAL dan 0,0002 persen digenggam oleh Jemmy Hady Wijaya yang menjabat sebagai direktur perusahaan. Namun dengan ditawarkannya saham ke masyarakat, maka kepemilikan ERAL akan terdilusi menjadi 79,99 persen dan kepemilikan Jemmy tetap di 0,0002 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper