Bisnis.com, JAKARTA – Emiten distributor anak usaha Kalbe, PT Enseval Putera Megatrading Tbk. (EPMT) melakukan kerja sama strategis dengan PT Tri Investama Solusindo, bagian dari Kiat Ananda Group untuk mendirikan usaha patungan (joint venture/JV). JV ini akan menjalankan bisnis utama di bidang distribusi dan logistik cold chain untuk produk Fast Moving Consumer Good (FMCG).
Enseval dan Tri Investama Solusindo (TIS) mendirikan joint venture bernama PT Mitra Ananda Megadistrindo. Kedua belah pihak sepakat bahwa Enseval akan mengambil bagian kepemilikan saham sebesar 51 persen dan TIS sebesar 49 persen.
“Melalui kerja sama strategis antara Enseval dengan TIS dan anak perusahaan yang tergabung dalam Kiat Ananda Group, kami yakin Mitra Ananda Megadistrindo akan terus tumbuh dan berkembang menjadi integrated cold chain total solution untuk FMCG," kata Presiden Direktur Enseval Putera Megatrading Jos Iwan Atmadjaja, dalam keterangan resmi, Jumat (4/8/2023).
Jos Iwan menambahkan perseroan juga terus mendorong PT Mitra Ananda Megadistrindo untuk mengoptimalkan pemanfaatan platform digital EMOS sebagai B2B order management system serta didukung oleh kapabilitas dan infrastruktur cold chain Kiat Ananda Group.
Kerja sama tersebut diharapkan dapat memberikan pelayanan yang relevan dan maksimal kepada pelanggan di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Presiden Direktur Mitra Ananda Megadistrindo Budiyanto Bambang menambahkan bahwa dukungan dari manajemen Enseval, TIS, serta kapabilitas Kiat Ananda Group di logistik cold chain akan berkontribusi positif terhadap bisnis dan operasional perusahaan.
Baca Juga
“Kerja sama ini dapat menjadi modal kuat serta menciptakan keunggulan kompetitif untuk dapat memenangkan persaingan di pasar," jelasnya.
Pada semester I/2023, Enseval mencatatkan penjualan neto sebesar Rp14,07 triliun atau naik 2,54 persen jika dibandingkan dengan semester I/2022.
Adapun pertumbuhan penjualan neto Enseval didukung dari kinerja masing-masing divisi yang terdiri dari divisi barang konsumsi, obat dengan resep dokter, obat bebas, bahan baku untuk dijual, peralatan kesehatan, obat hewan dan ternak serta jasa layanan kesehatan dan pengangkutan.
Adapun laba periode berjalan Enseval tercatat sebesar Rp345,74 miliar, turun 20,27 persen jika dibandingkan dengan periode sama pada 2022 yang sebesar Rp433,62 miliar,
Penurunan laba semester I/2023 dikarenakan kondisi pasar yang cukup menantang. Manajemen Enseval meyakini bahwa industri kesehatan akan tetap bertumbuh dalam jangka panjang terlepas adanya tantangan pasar yang dinamis.