Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Kamis (3/8/2023) berisiko melemah seiring dengan adanya sentimen penurunan peringkat utang jangka panjang AS oleh Fitch Ratings.
Pada penutupan perdagangan Rabu (2/8/2023), IHSG ditutup melemah 0,46 persen atau 31,9 poin ke level 6.854. Sebanyak 215 saham menguat, 342 saham melemah, dan 191 saham stagnan hari ini. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 6.886,49-6.886,49. Kapitalisasi pasar tercatat menjadi Rp10.002 triliun.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan indeks IHSG terseret di zona merah sejalan dengan pasar bursa saham regional Asia yang mayoritas melemah. Pilarmas Sekuritas melihat pasar tampaknya terbebani oleh sentimen global yang lemah, setelah Fitch menurunkan peringkat kredit AS karena terkait fiskal dan tata kelola ketidakpastian.
"Fitch Ratings menurunkan peringkat default penerbit mata uang asing jangka panjang AS menjadi AA+ dari AAA. Penurunan peringkat Amerika tersebut mencerminkan penurunan fiskal yang berpotensi terjadi selama 3 tahun ke depan, sementara beban utang pemerintah umum cukup tinggi dan terus meningkat," tulis Pilarmas Sekuritas.
Penurunan fiskal tersebut akan menyebabkan terkikisnya good governance. Hal ini akan mengkikis kepercayaan pasar dalam kebijakan fiskal pemerintah AS.
Bersama IHSG, Bursa saham Asia juga kompak melemah kemarin, menyusul penurunan peringkat utang Amerika Serikat (AS) oleh Fitch Ratings. Sementara itu langkah dukungan tambahan dari China gagal membalikan suasana.
Baca Juga
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Nikkei 225 Jepang ditutup melemah 2,3 persen, sedangkan Hang Seng Hong Kong anjlk 2,47 persen, dan Shanghai Composite Index melemah 0,89 persen.
Fitch Ratings menurunkan peringkat surat utang utang jangka panjang AS dari 'AAA' menjadi 'AA+' pada Selasa (1/8/2023).
Lembaga pemeringkat asal AS tersebut mengungkapkan kemunduran fiskal yang diperkirakan akan terjadi dalam tiga tahun ke depan akibat beban utang yang terus meningkat.
Meski begitu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG pada bulan ini berpeluang menembus level 7.000.
Jika melihat dari sentimen data market China, memang mengalami kontraksi di bawah angka 50. Hal tersebut menurutnya belum sesuai dengan ekspektasi terhadap pertumbuhan kinerja Cjina dan menjadi salah satu alasan IHSG belum berhasil menembus level 7.000.
Meski demikian, Nafan melihat terdapat beberapa sentimen yang bisa membuat IHSG tumbuh ke level 7.000. Sentimen tersebut seperti data pertumbuhan ekonomi atau PDB yang akan rilis di awal bulan ini.
"So far kinerja pertumbuhan ekonomi kita masih diproyeksikan stabil di 5,2 persen, sehingga hal tersebut akan memberikan booster pada pelaku investor untuk berinvestasi sehingga membuat kinerja indeks mengalami performa yang kembali positif," kata Nafan kepada Bisnis, dikutip Rabu (2/8/2023).
Dia merekomendasikan investor untuk mengakumulasi saham-saham emiten yang memiliki kinerja dan prospek yang positif.
Beberapa saham yang direkomendasikan Nafan adalah bank BUKU IV seperti BMRI, BBNI, dan BBCA. Selain itu, saham yang berkaitan dengan kinerja telekomunikasi seperti TLKM juga menurutnya dapat dicermati.
"Sehubungan dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang berhubungan dengan demand dari infrastruktur telekomunikasi. Apalagi nanti akan pemilu," ucapnya.
Selain itu, Nafan juga menuturkan saham manufaktur seperti ASII bisa dicermati. Begitu pula saham di sektor konsumer seperti ICBP dan INDF dapat dicermati dengan rating buy on weakness.
___
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
IHSG melemah 0,02 persen atau 1,69 poin ke 6.852,81 pada awal perdagangan.
Sebanyak 172 saham menguat, 165 saham melemah, dan 223 saham stagnan.