Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup Triputra milik konglomerat TP Rachmat, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) mencatatkan penurunan laba bersih dan pendapatan pada semester I/2023. Hal tersebut sebagai dampak lesunya bisnis kurir AnterAja.
Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), ASSA membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp69,57 miliar, atau turun 39,38 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan semester I/2022 sebesar Rp114,78 miliar.
Pendapatan ASSA juga terpantau turun 24,65 persen yoy menjadi Rp2,38 triliun dibanding periode sama 2022 sebesar Rp3,17 triliun. Turunnya pendapatan ASSA sejalan dengan penurunan pendapatan dari segmen express delivery akibat dari normalisasi permintaan pengiriman parsel dari e-commerce.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan ASSA ditopang dari bisnis kurir atau jasa pengiriman sebesar Rp817,92 miliar, atau merosot dari periode sama 2022 sebesar Rp1,87 triliun. Kemudian diikuti oleh pendapatan dari bisnis sewa kendaraan sebesar Rp756,35 miliar dan penjualan kendaraan bekas Rp456,70 miliar.
Selanjutnya, bisnis sewa juru mudi berkontribusi sebesar Rp164,90 miliar, disusul jasa logistik sebesar Rp112,90 miliar dan jasa lelang sebesar Rp80,02 miliar.
Direktur Utama ASSA Prodjo Sunarjanto mengatakan masing-masing pilar bisnis perseroan masih berpeluang tumbuh hingga akhir 2023 seiring bisnis rental dan penjualan mobil bekas terus bertumbuh.
Baca Juga
"Sementara itu, untuk segmen bisnis Anteraja, sejalan dengan proses right sizing capacity yang sedang dijalankan, yaitu upaya perseroan untuk menyesuaikan kapasitas dengan kebutuhan logistik sehingga membuat operasional usaha lebih efisien," ujar Prodjo dalam keterangannya dikutip Rabu, (2/8/2023).
Dia mengatakan kinerja AnterAja berangsur-angsur akan pulih hingga akhir tahun dibandingkan pada 2022 lalu, seiring beberapa aksi efisiensi dan perombakan untuk melayani antar-perusahaan atau business-to-business (B2B) ke depannya.
Seiring merosotnya pendapatan, beban pokok pendapatan perseroan juga turun 28,55 persen yoy menjadi Rp1,82 triliun dibanding periode tahun sebelumnya sebesar Rp2,54 triliun.
Alhasil, laba bruto ASSA terpangkas 8,72 persen yoy menjadi Rp568,62 miliar dibanding semester I/2022 sebesar Rp622,96 miliar.
Adapun, kas dan setara kas akhir periode perseroan juga turun 22,02 persen menjadi Rp727,38 miliar dibanding periode sama 2022 sebesar Rp932,83 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset ASSA tumbuh menjadi Rp7,39 triliun hingga 30 Juni 2023 dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp7,26 triliun.
Liabilitas perseroan naik menjadi Rp4,89 triliun dibanding akhir 2022 sebesar Rp4,79 triliun. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp2,50 triliun dibanding akhir Desember 2022 sebesar Rp2,47 triliun.