Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kontrak pertambangan milik Happy Hapsoro PT Petrosea Tbk. (PTRO) mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi US$273,91 juta atau setara Rp4,1 triliun (kurs jisdor Rp15.000) sepanjang semester I/2023.
Berdasarkan laporan keuangan, Selasa (1/8/2023), PTRO membukukan kenaikan pendapatan sebesar 32,71 persen dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$206,40 juta.
Pendapatan tersebut secara lebih rinci ditopang oleh segmen penambangan sebesar US$179,13 juta, rekayasa, pengadaan dan konstruksi tercatat sebesar US$71,90 juta dan jasa sebesar US$21,66 juta.
Sementara itu berdasarkan pelanggan, pendapatan PTRO dari pihak berelasi sebesar US$15,18 juta naik dari sebelumnya sebesar US$12,12 juta. Sementara untuk pelanggan dari pihak ketiga yaitu PT Kideco Jaya Agung sebesar US476,20 juta, PT Freeport Indonesia US$73,81 juta dan PT Central Cipta Murdaya sebesar US$52,19 juta.
Sejalan dengan peningkatan pendapatan, beban usaha langsung juga naik menjadi US$233,25 juta atau setara Rp3,49 triliun. Angka tersebut naik 32,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$176,19 juta.
Kemudian beban administrasi juga tercatat meningkat dari sebelumnya sebesar US$15,74 juta menjadi US$21,40 juta. Sementara beban pajak final juga ikut naik menjadi US$7,04 juta.
Baca Juga
Alhasil akumulasi laba bersih PTRO tercatat sebesar US$40,66 juta setara dengan Rp610 miliar. Capaian tersebut naik 35,07 persen dari sebelumnya sebesar US$30,20 juta.
Sementara itu laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$10,81 juta naik 0,43 persen dibandingkan sebelumnya yang tercatat sebesar US$10,76 juta.
Di sisi lain, kewajiban PTRO terpantau membengkak menjadi US$495,14 juta atau naik 65,92 persen. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pinjaman jangka panjang pada pihak ketiga yang mendongkrak pos liabilitas jangka panjang yang sebelumnya sebesar US$76,51 juta menjadi US$260,05 juta. Adapun liabilitas jangka pendek juga tercatat meningkat tipis menjadi US$235,08 juta.
Sementara itu, ekuitas emiten milik suami Puan Maharani ini tercatat sebesar US$234,27 juta dan total aset tercatat sebesar US$730,19 juta.