Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah dibuka menguat ke Rp15.090 per dolar AS pada Senin (31/7/2023) setelah sejumlah bank sentral di berbagai ekonomi besar merilis kebijakan moneter baru mereka.
Bank of Japan mengeluarkan kebijakan menjelang libur panjang Iduladha, Selasa (27/6/2023). Rupiah sebelumnya mengakhiri perdagangan Senin kemarin dengan pelemahan 0,15 persen ke level Rp15.201 per dolar AS.
Mengutip data Bloomberg pukul 09.02 WIB, nilai tukar rupiah menguat 0,10 persen atau naik 15 poin ke Rp15.090 per dolar AS. Penguatan rupiah terjadi ketika indeks dolar menguat 0,11 persen ke level 101,55 dari posisi pembukaan 101,39.
Bersama dengan rupiah, mata uang lain di kawasan Asia bergerak beragam. Yen Jepang melemah 0,25 persen terhadap greenback setelah Bank of Japan mengejutkan pasar pada Jumat (28/7/2023) dengan mengubah kebijakan yield curve control (YCC) yang memicu fluktuasi nilai tukar.
YCC sebelumnya diterapkan untuk obligasi pemerintah tenor 10 tahun, dengan imbal hasil (yield) ditetapkan sebesar 0 persen— 0,5 persen. Dengan kebijakan ini, Bank of Japan akan melakukan pembelian obligasi jika yield naik ke atas 0,5 persen untuk membuatnya kembali turun ke rentang target.
Di tengah pelemahan yen, yuan China terpantau menguat 0,10 persen, won Korea Selatan perkasa dengan kenaikan 0,42 persen dan ringgit Malaysia naik 0,20 persen.
Baca Juga
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi sebelumnya memperkirakan rupiah akan dibuka fluktuatif pada Senin ini, tetapi ditutup melemah di rentang Rp15.080—Rp15.150 per dolar AS.
Dalam risetnya, dia menyebutkan bahwa dolar berada pada zona penguatan setelah rilis data terbaru memperlihatkan bahwa ekonomi Amerika Serikat tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal kedua. Hal ini mengindikasikan bahwa risiko resesi makin kecil pada paruh kedua tahun ini.
Dengan sinyal tersebut, The Fed kemungkinan akan melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga pada pertemuan selanjutnya. Hal ini lantas membuat trader menjadi lebih waspada menjelang rilis indeks pengeluaran konsumsi pribadi Juni yang merupakan salah satu acuan inflasi yang dipakai The Fed.
Dari Asia, Bank of Japan pada Jumat menerapkan kebijakan kontrol kurva imbal hasil yang lebih fleksibel. Hal ini memungkinkan imbal hasil 10 tahun bergerak 0,5 persen di sekitar target 0 persen.
Sebagaimana diketahui, imbal hasil JGB 10-tahun melonjak menjadi 0,575 persen untuk pertama kalinya sejak September 2014 sebelum sedikit menurun menjadi 0,547 persen.
Dari dalam negeri, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan insentif terhadap eksportir yang menempatkan devisa hasil ekspor (DHE) di sistem keuangan Indonesia. Hal ini tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) 36 tahun 2023 tentang DHE yang baru diterbitkan.
Dalam PP 36 tahun 2023 tentang DHE tersebut terdapat fasilitas tambahan yaitu insentif perpajakan dan pemberian status eksportir bereputasi baik dan insentif lain yang dapat dikeluarkan oleh kementerian/lembaga lain.
Lebih lanjut, Kemenkeu memberikan insentif fiskal, sehingga penempatan DHE SDA di sistem keuangan Indonesia bisa makin memperkuat stabilitas sistem keuangan indonesia dengan adanya penempatan DHE.