Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra (ASII) Raup Laba Rp17,4 Triliun Semester I/2023, Ditopang Bisnis Tambang dan Otomotif

PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan laba bersih sebesar Rp17,44 triliun sepanjang semester I/2023.
Emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan laba bersih sebesar Rp17,44 triliun sepanjang semester I/2023. /Bisnis-Rinaldi Mohammad Azka.
Emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan laba bersih sebesar Rp17,44 triliun sepanjang semester I/2023. /Bisnis-Rinaldi Mohammad Azka.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan laba bersih sebesar Rp17,44 triliun sepanjang semester I/2023. Capaian itu ditopang dari berbagai divisi bisnis Grup Astra yang mencatatkan kinerja moncer, terutama pertambangan dan otomotif.

Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ASII tembus Rp17,44 triliun, laba tersebut turun 3,98 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan semester I/2022 yang sebesar Rp18,17 triliun.

Meski demikian, pendapatan ASII terpantau naik 13,01 persen yoy menjadi Rp162,39 triliun dibanding periode sama 2022 sebesar Rp143,69 triliun.

Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro mengatakan, Grup Astra mencatatkan kinerja yang cukup baik pada semester pertama 2023, didukung oleh kinerja yang lebih baik dari hampir seluruh divisi bisnis.

"Meskipun situasi perekonomian global masih menimbulkan sejumlah tantangan, kami percaya kinerja Grup Astra untuk sisa tahun ini akan tetap baik," ujar Djony dalam keterangan resmi, Jumat (28/7/2023).

Secara rinci berdasarkan segmen, kontribusi paling jumbo pendapatan ASII ditopang dari segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi sebesar Rp68,67 triliun, diikuti segmen otomotif sebesar Rp65,72 triliun.

Kemudian pendapatan dari segmen jasa keuangan berkontribusi sebesar Rp14,25 triliun, diikuti segmen agribisnis sebesar Rp9,39 triliun, segmen infrastruktur dan logistik Rp4,4 triliun, segmen teknologi informasi sebesar Rp1,31 triliun, dan segmen properti sebesar Rp419 miliar. Pendapatan tersebut dikurangi biaya eliminasi Rp1,78 triliun.

Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan ASII naik 14,18 persen yoy menjadi Rp125,76 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp110,14 triliun.

Alhasil, laba bruto perseroan naik 9,18 persen menjadi Rp36,63 triliun, dibanding semester I/2022 sebesar Rp33,55 triliun.

Adapun, kas dan setara kas akhir periode perseroan tembus Rp51,86 triliun, meski demikian, kas tersebut turun 23,99 persen dibanding periode sama 2022 sebesar Rp68,23 triliun.

Berdasarkan neraca, total aset ASII tercatat sebesar Rp419,69 triliun hingga 30 Juni 2023, atau naik dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp413,29 triliun.

Liabilitas perseroan naik menjadi Rp186,38 triliun dibanding akhir 2022 sebesar Rp169,57 triliun. Sedangkan ekuitas turun menjadi Rp233,31 triliun dibanding Desember 2022 sebesar Rp243,72 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper