Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Astra (ASII) Investasi Rp2 Triliun di Halodoc

PT Astra Digital Internasional, menambah investasi pada platform ekosistem kesehatan digital, Halodoc hingga sekitar Rp2,02 triliun.
PT Astra Digital Internasional, menambah investasi pada platform ekosistem kesehatan digital, Halodoc hingga sekitar Rp2,02 triliun. /Halodoc.com
PT Astra Digital Internasional, menambah investasi pada platform ekosistem kesehatan digital, Halodoc hingga sekitar Rp2,02 triliun. /Halodoc.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra International Tbk. (ASII) melalui anak usahanya, PT Astra Digital Internasional, menambah investasi pada platform ekosistem kesehatan digital, Halodoc.

Melalui pendanaan seri D ini, Halodoc mendapatkan total dana investasi sebesar US$100 juta. Astra memimpin partisipasi dalam pendanaan tersebut, sehingga total investasi Astra setelah pendanaan seri D ini mencapai US$135 juta atau sekitar Rp2,02 triliun (estimasi kusrs Rp15.000 per dolar AS).

Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro menyampaikan dengan investasi Astra di bidang kesehatan dan layanan Halodoc yang kuat dan terintegrasi, Astra percaya bahwa kolaborasi ini dapat memberikan solusi inovatif bagi masyarakat.

"Sinergi antara Astra dan Halodoc diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap industri kesehatan serta pertumbuhan ekonomi digital tanah air," jelasnya dalam siaran pers, Jumat (28/7/2023).

Momentum pandemi COVID-19 secara tidak langsung mendorong masyarakat menggunakan layanan telemedik misalnya konsultasi medis secara online.

Berdasarkan data dari Aliansi Telemedik Indonesia (Atensi) terdapat kurang lebih 17,9 juta aktivitas konsultasi kesehatan yang berasal dari 19 perusahaan telemedisin pada tahun 2022 lalu. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa teknologi digital memainkan peran kunci pada kemajuan industri kesehatan saat ini.

Djony menyamopaukan akses kesehatan yang berkualitas telah mendorong meningkatnya adopsi teknologi digital pada layanan kesehatan. Astra menilai sektor kesehatan di Indonesia memiliki prospek pertumbuhan yang baik dalam jangka panjang. Hal ini turut didukung oleh upaya-upaya pemerintah memajukan sektor layanan kesehatan di tanah air.

"Kami berharap, investasi Astra pada Halodoc dapat mempercepat transformasi layanan kesehatan di Indonesia yang semakin inovatif, menjangkau masyarakat luas dan berkualitas,” imbuhnya.

CEO & Co-Founder Halodoc Jonathan Sudharta mengatakan fokus dari Halodoc adalah masalah kesehatan yang dialami oleh para pengguna untuk mengatasi masalah kesehatannya.

"Apresiasi kami berikan terhadap kepercayaan Astra dan para pemangku kepentingan kami, merupakan dukungan yang tak ternilai dalam perjalanan kami menerapkan teknologi untuk kebutuhan kesehatan,” jelasnya.

Sejak diluncurkan pada tahun 2016, Halodoc telah memungkinkan masyarakat mengakses ke lebih dari 20.000 praktisi medis, 3.300 rumah sakit, dan 4.900 apotek. Pada tahun 2022, lebih dari 20 juta pengguna aktif bulanan terhubung dengan platform Halodoc.

Investasi Astra pada sejumlah perusahaan di industri kesehatan - Halodoc pada tahun 2021 dan 2023, serta Hermina pada tahun 2022 -  sejalan dengan aspirasi Astra dalam mengembangkan industri kesehatan melalui pembentukan sinergi antara Hermina, Halodoc, dan ekosistem Astra.

Astra percaya bahwa hal ini dapat menciptakan perjalanan pasien yang lancar serta membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara merata dan lebih berkualitas di penjuru negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper