Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Naik! Saham BBCA, BMRI, BBRI Paling Laris Setelah BI Umumkan Suku Bunga

IHSG bergerak menguat dengan saham bank BBCA, BBRI, BMRI laris manis setelah Bank Indonesia menahan suku bunga acuan kemarin.
IHSG bergerak menguat dengan saham bank BBCA, BBRI, BMRI laris manis setelah Bank Indonesia menahan suku bunga acuan kemarin. Bisnis/Suselo Jati
IHSG bergerak menguat dengan saham bank BBCA, BBRI, BMRI laris manis setelah Bank Indonesia menahan suku bunga acuan kemarin. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke posisi 6.935,44 atau naik 0,25 persen pada perdagangan hari ini, Rabu, (26/7/2023). Saham bank BBCA, BBRI, BMRI laris manis setelah Bank Indonesia menahan suku bunga acuan kemarin.

Berdasarkan data RTI Business pukul 09.00 WIB, IHSG bergerak menguat ke level 6.943,60 atau naik 0,37 persen. Sebanyak 147 saham menguat, 66 saham melemah dan 237 saham jalan di tempat. 

Selama satu menit perdagangan, indeks bergerak di level 6.938 hingga 6.929. Kapitalisasi pasar juga tercatat sebesar Rp10.089,05 triliun.

Sementara itu, di awal perdagangan saham yang paling banyak di transaksikan berdasarkan nilai transaksi ialah saham anyar PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk. (MAHA) yang langsung melambung 20,01 persen ke level Rp194 per saham. 

Kemudian disusul oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang masing-masing menguat tipis dibawah 1 persen. 

Selain itu ada pula saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang justru melemah 1,98 persen ke posisi Rp3.970 per saham. Kemudian saham milik Lo Kheng Hong CFIN juga masuk saham paling laris dengan harga Rp720 per saham atau naik 9,92 persen. 

Adapun Tim Analis Phintraco Sekuritas menyebutkan penguatan IHSG diperkirakan mulai tertahan pada resistance level 6.950. Oleh sebab itu, waspadai potensi profit taking ke kisaran 6.880-6.900 pada hari ini. 

“Secara teknikal, IHSG kembali membentuk long upper shadow pada perdagangan Senin (24/7) dan Selasa (25/7) yang umumnya mengindikasikan peningkatan tekanan jual,” kata Tim Analis, dikutip Rabu (26/7/2023). 

Di sisi lain, BI kembali menahan suku bunga acuan di 5,75 persen. BI juga mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2023 di 4,5 persen-5,3 persen. Hal ini mengindikasikan keyakinan BI terhadap arah kebijakan yang lebih akomodatif di semester II/2023 dan optimisme terhadap outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper