Bisnis.com, JAKARTA - Emiten klub sepak bola Bali United, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. (BOLA) bersama perusahaan milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, PT Rans Entertainment Indonesia atau RANS membentuk joint venture untuk mengembangkan teknologi virtual human dan artificial intelligence (AI)
Perusahaan hasil joint venture antara BOLA dan RANS tersebut yakni PT Manusia Masa Depan atau AI:CONIC dengan presentase kepemilikan saham efektif perseroan sebesar 50 persen. Adapun, teknologi virtual human atau manusia virtual yang dimiliki perseroan bernama Anara Salma.
"Ini memang sesuatu yang baru, bahwa virtual human company ini kami kerja sama JV dengan RANS Entertainment. Salah satu yang sudah kami luncurkan adalah IP yang kami miliki sendiri namanya Anara Salma," ujar Direktur BOLA Putri Sudali dalam paparan publik Rabu, (26/7/2023).
Adapun, virtual human Anara Salma dikembangkan melalui teknologi digital Computer Generated Imagery (CGI), dan perseroan menggunakan platform media sosial sebagai wadah promosi. Hingga Rabu, (26/7/2023) akun TikTok virtual human Anara Salma telah diikuti sebanyak 14,6 ribu followers dan disukai sebanyak 641,2 ribu kali.
"Kami menggunakan platform utamanya tetap di media sosial. Jadi virtual human itu adalah bisnis IP yang menggunakan teknologi. Kami bukan bikin platform sendiri, tapi kami menggunakan platform yang sudah ada untuk bisa bikin virtual human," lanjutnya.
Mengacu laporan keuangan BOLA per kuartal I/2023, PT Manusia Masa Depan mulai beroperasi secara komersial sejak 2022, dan total aset sebelum eliminasi per 31 Maret 2023 sebesar Rp2,08 miliar.
Baca Juga
Adapun, emiten klub Bali United itu mencatatkan penurunan laba pada kuartal I/2023 meskipun mengalami kenaikan pendapatan. Turunnya laba perseroan salah satunya disebabkan oleh nihilnya sponsor pada tiga bulan pertama tahun 2023 dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.
Laba bersih BOLA tercatat turun 19,37 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp36,65 miliar dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar Rp43,75 miliar.
Meski laba bersih turun, pendapatan BOLA tercatat naik 7,81 persen yoy menjadi Rp83,01 miliar dibanding periode tahun sebelumnya Rp77 miliar.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan emiten Bali United itu ditopang dari manajemen klub komersial sebesar Rp62,12 miliar, dan pendapatan kontribusi Rp2,75 miliar.
Kendati demikian, pendapatan BOLA dari sponsor nihil pada kuartal I/2023 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mendapatkan sponsor Rp27,43 miliar. Namun, perseroan memaksimalkan pendapatan dari live video streaming dan rekaman video sebesar Rp17,61 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp750,78 juta.
"Tulang punggung pendapatan kami ada di streaming, jadi kami banyak beli peralatan LED untuk streaming dan event organizer menggunakan anggaran belanja modal kami," pungkas Putri.