Bisnis.com, JAKARTA - Emiten klub sepak bola Bali United PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. (BOLA) mencatatkan penurunan laba pada kuartal I/2023 meskipun mengalami kenaikan pendapatan.
Turunnya laba perseroan salah satunya disebabkan oleh nihilnya sponsor pada tiga bulan pertama tahun 2023 dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih BOLA tercatat turun 19,37 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp36,65 miliar dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar Rp43,75 miliar.
Meski laba bersih turun, pendapatan perseroan tercatat naik 7,81 persen yoy menjadi Rp83,01 miliar dibanding periode tahun sebelumnya Rp77 miliar.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan emiten Bali United itu ditopang dari manajemen klub komersial sebesar Rp62,12 miliar, dan pendapatan kontribusi Rp2,75 miliar.
Kendati demikian, pendapatan BOLA dari sponsor nihil pada kuartal I/2023 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mendapatkan sponsor Rp27,43 miliar. Namun, perseroan memaksimalkan pendapatan dari live video streaming dan rekaman video sebesar Rp17,61 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp750,78 juta.
Seiring kenaikan pendapatan, beban operasi perseroan juga meningkat 18,22 persen yoy menjadi Rp82,04 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp69,39 miliar.
Alhasil laba operasi perseroan turun 87,17 persen yoy menjadi Rp975,78 juta dibanding kuartal I/2022 sebesar Rp7,6 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset BOLA tumbuh menjadi Rp810,58 miliar hingga 31 Maret 2023 dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp773,40 miliar.
Liabilitas perseroan turun menjadi Rp55,15 miliar dibanding akhir 2022 sebesar Rp59,08 miliar, sedangkan ekuitas naik menjadi Rp755,42 miliar dibanding Desember 2022 sebesar Rp714,32 miliar.