Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,27 persen sehingga parkir di 6.899,39 pada perdagangan Senin (24/7/2023). Seiring dengan penguatan indeks, saham INET, BYAN hingga ASII terpantau parkir di zona hijau sore ini.
Indeks komposit sempat mencapai posisi tertinggi di 6.929,68 dan terendah di 6.877,94 sepanjang sesi perdagangan. Sebanyak 306 saham ditutup parkir di zona hijau, 222 saham melemah, dan 216 saham lainnya ditutup di posisi yang sama dengan harga kemarin.
Sementara itu, bursa di Asia bergerak mixed di tengah kewaspadaan investor menjelang pertemuan sejumlah bank sentral.
Indeks Shanghai Composite melemah 0,11 persen, sementara Hang Seng Hong Kong turun 2,13 persen dan KOSPI Korea Selatan naik 0,72 persen. Indeks Nikkei 500 juga menguat 0,97 persen dan STI Singapura melemah 0,64 persen.
Indeks sektoral terpantau ditutup bervariasi dengan sektor energi memimpin kenaikan sebesar 1,86 persen dan industri menyusul sebesar 1,09 persen.
Sementara itu, pelemahan dipimpin indeks properti sebesar 0,75 persen dan teknologi melemah 0,39 persen.
Baca Juga
Emiten pendatang baru PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) menguat 34,65 persen ke Rp136 pada hari pertamanya di bursa. Kenaikan INET membuatnya memuncaki top gainers dan disusul oleh HELI sebesar 34,57 persen dan AMAN naik 31,47 persen.
Adapun sejumlah penghuni top losers adalah MKNT sebesar 16,67 persen, kemudian PEGE melemah 14,63 persen dan PADI turun 14,29 persen.
Di jajaran saham-saham berkapitalisasi besar, BYAN dan ASII memimpin kenaikan yakni masin-masing sebesar 4,94 persen dan 1,55 persen. TLKM dan TPIA menyusul di belakangnya dengan kenaikan sebesar 1,04 persen dan 0,98 persen.
Sementara itu, BMRI melemah 0,90 persen. Begitu pula BBCA dan BBRI yang terkoreksi masing-masing 0,55 persen dan 0,44 persen.
Riset tengah hari Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan penguatan IHSG terjadi ketika bursa regional Asia bergerak beragam. Pasar tampaknya cenderung wait and see menjelang pertemuan-pertemuan bank sentral pada pekan ini.
Beberapa bank sentral yang diagendakan menggelar pertemuan adalah The Fed, European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan.
“Pasar juga menanti tanda-tanda kemungkinan stimulus akhir pekan ini, di mana stimulus tersebut ditargetkan untuk meningkatkan konsumsi dan mendorong aktivitas bisnis sehingga mendorong pertumbuhan,” tulis Pilarmas.
Sementara dari dalam negeri, realisasi investasi pada periode semester I/2023 sebesar Rp678,7 triliun atau 48,5 persen dari target investasi 2023 yang senilai Rp1.400 triliun. Realisasi investasi tersebut memberikan kepercayaan para investor untuk berinvestasi di dalam negeri.
“Ini tentunya tidak terlepas kondisi ekonomi dalam negeri terus membaik. Sehingga ini akan menopang pertumbuhan ekonomi ke depannya dan akan meningkatkan fundamental ekonomi dalam negeri pasca Covid-19, tentunya ini memberikan katalis positif pasar.”