Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rebalancing Indeks LQ45, Saham CUAN, BREN hingga INET Bisa Masuk?

Sejumlah saham seperti CUAN, BREN, hingga INET diperkirakan bisa masuk ke indeks LQ45 pada periode kocok ulang Agustus.
Investor memantau saham LQ45 di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor memantau saham LQ45 di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan kocok ulang atau rebalancing konstituen indeks LQ45 . Sejumlah saham seperti CUAN, BREN, hingga INET diperkirakan dapat menjadi konstituen baru LQ45.

Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi memperkirakan BEI dapat melakukan perubahan konstituen LQ45 pada periode ini, setelah pada periode sebelumnya tidak melakukan perubahan konstituen.

“Hal ini karena ada perubahan aktivitas perdagangan dari beberapa emiten,” kata Wafi, Jumat (18/7/2025).

Wafi menuturkan, perubahan konstituen LQ45 ini dapat berdampak positif bagi indeks LQ45 sendiri yang saat ini masih mengalami underperform. Akan tetapi, rebalancing ini bukan merupakan katalis utama penggerak LQ45.

Menurutnya, penggerak utama indeks LQ45 lebih kepada peningkatan likuiditas emiten yang ada di dalam indeks tersebut.

Wafi melihat terdapat sejumlah saham yang berpotensi masuk ke dalam indeks paling likuid ini. Kandidat saham tersebut adalah CUAN, BREN, INET, dan PTRO.

“Ada beberapa kandidat secara berurutan CUAN, BREN, INET, dan PTRO,” tuturnya.

Sementara itu, Investment Analyst Capital Asset Management Martin Aditya menuturkan rebalancing Indeks LQ45 pada bulan depan kemungkinan tidak akan membawa dampak yang terlalu kuat untuk mendorong performa LQ45.

“Karena penguatan dari LQ45 masih didominasi emiten berkapitalisasi pasar besar, khususnya finansial perbankan,” ujarnya.

Martin juga mencermati, dengan saham-saham LQ45 yang masih didominasi saham perbankan dan komoditas, kecil kemungkinan indeks ini dapat melampaui gerak IHSG yang tengah bullish karena ditopang saham-saham konglomerasi.

“Tetapi saham-saham konglomerasi kalaupun ada yang masuk ke LQ45, bobotnya tidak akan besar. Dampaknya tidak akan terlalu besar,” tuturnya.

Sebagai informasi, pergerakan LQ45 tercatat masih mengalami underperform sejak awal tahun, di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai bergerak bullish.

Indeks LQ45 tercatat masih melemah 4,71% sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan 17 Juli 2025, berbanding terbalik dengan IHSG yang telah bergerak positif 2,93%.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro