Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melejit Bersama Mayoritas Bursa Asia, Menanti Kejutan Bank Sentral

Sentimen positif mewarnai laju mayoritas perdagangan Bursa Asia, termasuk IHSG hari ini.
Bursa Asia/ Bloomberg.
Bursa Asia/ Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas bursa Asia, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan awal pekan, Senin (24/7/2023). Pekan ini pasar saham akan diwarnai oleh sentimen kebijakan moneter bank-bank sentral utama.

IHSG menguat 0,25 persen atau 17,23 poin ke 6.898,03 hingga perdagangan sesi pertama hari ini. Pada 12.00 WIB, sebanyak 296 saham menguat, 206 saham melemah dan 231 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa parkir di Rp10.004,59 triliun.

Mengutip Bloomberg, Senin (24/7/2023), bursa saham Jepang naik, didorong oleh laporan Jumat malam yang mengatakan pejabat Bank Sentral Jepang (BoJ) melihat sedikit kebutuhan mendesak untuk mengatasi efek samping dari kebijakan moneter super longgar mereka.

Saham produsen baja Posco Holdings Inc. melonjak rekor 24 persen setelah melaporkan laba kuartal kedua yang mengalahkan perkiraan. Lompatan tersebut membantu mendorong Indeks Kospi ke level tertinggi sejak pertengahan Juni 2023.

Kendati demikian, sentimen kurang optimistis menyelimuti pasar saham Hong Kong dan China karena indeks saham melemah. Saham China mencatatkan minggu terburuk dalam empat minggu pada Jumat lalu, meskipun Beijing berjanji untuk meningkatkan konsumsi dan bisnis.

Manajer investasi global bersiap untuk kesuraman yang berkepanjangan di pasar China meskipun beberapa analis masih mengharapkan dukungan kebijakan yang kuat untuk ekonomi dari hasil pertemuan Politbiro Partai Komunis China.

"Pasar sangat mengharapkan [untuk stimulus] tetapi sejauh ini menahan diri untuk tidak mengungkapkan pandangan yang kuat dalam aset keuangan," tulis Chris Weston, kepala penelitian di Pepperstone Group Ltd.

Sementara itu, kegelisahan seputar pengembang properti China dapat mereda dengan rencana Dalian Wanda Commercial Management untuk membayar pokok dan bunga obligasi yuan.

Dalian Wanda Group Co. menjual saham di salah satu unit hiburannya seharga 2,26 miliar yuan atau setara US$314 juta, meningkatkan kemungkinan konglomerat China itu akan mencegah gagal bayar obligasi dolar yang jatuh tempo.

Saham berjangka AS sebagian besar stabil di sesi perdagangan Asia pada hari ini setelah S&P 500 ditutup sedikit berubah pada Jumat dan Nasdaq 100 melanjutkan aksi penjualan investor di saham perusahaan teknologi.

Sementara itu, keputusan bank sentral akan menjadi fokus minggu ini. Saham kelas berat AS termasuk Alphabet Inc., Exxon Mobil Corp. dan Meta Platforms Inc. semuanya akan melaporkan kinerja keuangan pada pekan ini, sementara di Asia investor akan mengawasi nama-nama besar termasuk Samsung Electronics Co., Rio Tinto Ltd. dan Hitachi Ltd.

Investor memposisikan Fed dan Bank Sentral Eropa untuk menaikkan suku bunga dan memberi sinyal mengenai kemungkinan kenaikan lebih lanjut. BoJ diproyeksikan akan bertahan, membiarkan kesenjangan suku bunga dengan rekan-rekannya melebar karena menunggu inflasi yang berkelanjutan.

"The Fed tidak dapat mengambil risiko dikejutkan oleh lonjakan baru inflasi inti yang akan membahayakan ekspektasi inflasi, yang sejauh ini tetap terjangkar dengan baik," Franck Dixmier, kepala investasi global pendapatan tetap di Allianz Global Investors.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper