Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Ditutup Bervariasi, Dow Jones Catatkan Penguatan 10 Hari Beruntun

Indeks Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Jumat (21/7/2023), dengan Dow Jones menguat untuk membukukan kenaikan 10 hari beruntun.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Jumat (21/7/2023), dengan Dow Jones Industrial Average sedikit menguat untuk membukukan kenaikan hari ke-10 berturut-turut, reli terpanjangnya dalam hampir enam tahun.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,01 persen atau 2,51 poin, menjadi menetap di 35.227,69. Indeks S&P 500 juga naik 0,03 persen atau 1,47 poin, menjadi berakhir pada 4.536,34. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 0,22 persen atau 30,50 poin menjadi ditutup di 14.032,81.

Untuk minggu ini, Dow menguat 2,1 persen, S&P 500 bertambah 0,7 persen dan Nasdaq melemah 0,6 persen. Nasdaq telah menguat sekitar 34 persen tahun ini, terangkat oleh optimisme atas kecerdasan buatan, ekonomi AS yang relatif tangguh dan ekspektasi bahwa siklus kenaikan suku bunga agresif Federal Reserve akan segera berakhir.

Indeks saham unggulan Dow terangkat oleh kenaikan masing-masing lebih dari 1,0 persen di Procter & Gamble dan Chevron. Sekarang naik lebih dari 6,0 persen pada tahun 2023, dibandingkan dengan kenaikan 18 persen S&P 500.

"Dow bermain catch-up menunjukkan ada rotasi ke sektor lain, seperti kesehatan dan keuangan. Reli tidak hanya teknologi berat lagi," kata Jake Dollarhide, chief executive officer Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma, dikutip dari Antara.

Nvidia dan Meta Platform masing-masing kehilangan lebih dari 2,0 persen dalam sesi perdagangan yang berombak, sementara sektor utilitas S&P 500 melonjak 1,5 persen, diikuti oleh kenaikan 1,0 persen dalam indeks sektor kesehatan.

Netflix jatuh 2,3 persen, turun untuk hari kedua berturut-turut setelah hasil kuartalan perusahaan video streaming itu minggu ini gagal mengesankan.

Para analis menghubungkan perdagangan volatil Jumat (21/7/2023) dengan berakhirnya opsi bulanan dan rebalancing khusus yang diharapkan dari multi-triliun dolar Nasdaq 100 setelah penutupan perdagangan.

Sementara The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 25-26 Juli, investor memiliki pandangan beragam tentang kebijakan moneter jangka panjang bank sentral.

American Express merosot 3,9 persen setelah raksasa kartu kredit itu gagal memeuhi estimasi pendapatan triwulanan dan menegaskan perkiraan laba setahun penuhnya.

SLB turun 2,2 persen setelah perusahaan jasa ladang minyak top itu tidak memenuhi ekspektasi pendapatan kuartalan karena aktivitas pengeboran moderat di Amerika Utara.

Volume transaksi di bursa AS relatif ringan, dengan 10,4 miliar saham berpindah tangan, dibandingkan dengan rata-rata 10,6 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper