Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan indeks saham-saham berkapitalisasi pasar kecil dan menengah atau Small Medium Cap (SMC) Liquid tercatat masih mengalami penurunan sejak year to date (YTD). Analis melihat masih terdapat saham-saham emiten yang menarik untuk dicermati.
Analis Infovesta Utama Arjun Ajwani mengatakan secara year to date indeks SMC Liquid yang turun 1,18 persen kalah dengan IHSG yang telah naik 0,44 persen. Indeks ini mengalami kinerja yang lebih negatif.
Menurutnya, pergerakan negatif indeks ini disebabkan oleh beberapa emiten di sektor energi dan komoditas yang mengalami pelemahan.
"Ini salah satu alasannya SMC Liquid underperform dibandingkan dengan indeks IHSG," kata Arjun dihubungi, Jumat (21/7/2023).
Menurutnya, beberapa saham komoditas seperti ITMG, ESSA hingga PGAS, menjadi saham-saham dengan bobot terbesar di indeks ini. Saham-saham tersebut anjlok karena sentimen negatif terkait komoditas underlying mereka.
Secara keseluruhan, Arjun melihat IHSG dan Indeks LQ45 masih akan lebih unggul dibanding SMC Liquid. Dia mencermati, satu tahun sebelum pemilu, kinerja big caps akan lebih unggul dibandingkan SMC.
Baca Juga
"Ini berdasarkan histroris. Jadi kalau kita ambil apa yang terjadi sebelumnya sebagai acuan itu, wajar big caps lebih unggul," ujarnya.
Adapyun Infovesta Utama memilih saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP) sebagai top picks dalam indeks ini. Menurutnya, INKP memiliki fundamental yang kuat serta valuasi yang menarik dan undervalue, dibandingkan dengan peer groups-nya.