Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Melambung, Data Ekonomi AS Meleset dari Target

Harga emas didukung jatuhnya imbal hasil obligasi global yang mendorong investor mencari tempat berlindung di aset safe haven.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas menguat tajam pada akhir perdagangan Selasa (18/7/2023) waktu setempat, menghapus seluruh kerugian sehari sebelumnya, karena data ekonomi AS lebih lemah dari perkiraan.

Emas juga didukung jatuhnya imbal hasil obligasi global yang mendorong investor mencari tempat berlindung di aset safe haven seperti logam kuning.

Mengutip Antara, Rabu (19/7/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange melonjak US$24,40 atau 1,25 persen menjadi ditutup pada US$1.980,80 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$1.988,30, puncak yang belum tersentuh sejak mencapai US$2.000 pada akhir Mei 2023.

Emas sebelumnya berjangka tergelincir US$8,0 atau 0,41 persen menjadi US$1.956,40 pada Senin (17/7/2023), setelah naik tipis US$0,60 atau 0,03 persen menjadi US$1.964,40 pada Jumat (14/7/2023), dan terdongkrak US$2,10 atau 0,11 persen menjadi US$1.963,80 pada Kamis (13/7/2023).

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa (18/7/2023) bahwa penjualan ritel AS naik 0,2 persen menjadi US$689,5 miliar pada Juni, lebih lemah dari perkiraan. Ini menunjukkan bahwa konsumen AS terus ditekan oleh kendala dari biaya pinjaman yang lebih tinggi dan kenaikan harga-harga.

Bank Sentra AS Federal Reserve melaporkan pada Selasa (18/7/2023) bahwa produksi industri AS turun 0,5 persen pada Juni. Penurunan itu di bawah ekspektasi pembacaan datar oleh para ekonom.

Indeks National Association of Home Builders/Wells Fargo Housing Market naik tipis satu poin menjadi 56 pada Juli, kenaikan bulanan ketujuh berturut-turut, memenuhi ekspektasi dari para ekonom.

"Emas mungkin berjuang untuk mencapai level US$2.000, tetapi itu bisa berubah jika imbal hasil obligasi terus turun dan Fed memberi sinyal bahwa mereka kemungkinan akan melakukan kenaikan minggu depan setelah memberikan satu kenaikan suku bunga seperempat poin terakhir," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA.

Perhatian investor kini tertuju pada The Fed dan apa yang akan dilakukannya terhadap suku bunga ketika para pembuat kebijakan duduk kembali pada 26 Juli untuk memutuskan suku bunga.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan mengadakan pertemuan pada 26 Juli. Investor memperkirakan satu kenaikan suku bunga lagi pada pertemuan tersebut.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September terdongkrak 23,80 sen atau 0,95 persen, menjadi ditutup pada US$25,256 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terangkat US$6,90 atau 0,70 persen, menjadi menetap pada US$994,40 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper