Bisnis.com, JAKARTA - Lo Kheng Hong, investor saham senior Indonesia, memiliki sejumlah portofolio saham emiten. Namun, hanya 3 saham emiten yang dimilikinya lebih dari 5 persen. Kinerja ketiga saham tersebut cukup cemelerlang pada 2023.
Lo Kheng Hong beberapa waktu lalu menceritakan dirinya yang cenderung lebih suka berinvestasi pada saham “jadul”. Menurut Lo Kheng Hong mengatakan semakin sedikit jumlah saham yang disebar oleh suatu emiten, maka semakin bernilai saham tersebut.
Lo Kheng Hong juga menyebut kurang tertarik untuk investasi pada saham melalui penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) lantaran jumlah saham yang ditebar cenderung banyak.
“Kenapa saya tidak beli saham yang baru-baru? Belinya yang lama-lama karena yang lama-lama jumlah sahamnya sedikit. Kalau perusahaan sekarang yang go public jumlah sahamnya puluhan miliar lembar,” ujar Lo Kheng Hong dalam Investalk KSPM FEB UI 2023.
Sosok yang dijuluki sebagai Warren Buffet Indonesia tersebut menyebut dalam menentukan investasi dia cenderung hanya melihat price earning ratio (PER) dan price to book value (PBV). Lo Kheng Hong pun menyebut analisa yang diterapkannya paling mudah dan sederhana.
“Pendekatannya hanya sederhana price earning ratio dan price to book ya. Itu analisa yang paling mudah paling sederhana, tapi kita harus ingat simple is perfect atau yang sederhana itu yang sempurna,” katanya.
Baca Juga
Investor senior Lo Kheng Hong memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis - Fanny Kusumawardhani.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 5 Juli 2023, setidaknya ada 3 saham yang dikuasai Lo Kheng Hong lebih dari 5 persen.
Daftar Saham Lo Kheng Hong dengan Kepemilikan di Atas 5 Persen
PT Intiland Development Tbk. (DILD)
Lo Kheng Hong menguasai 686.416.700 (686,41 juta) saham atau 6,62 persen saham emiten properti DILD. Intiland merupakan perusahaan properti milik konglomerat Hendro Gondokusumo, dengan portofolio ikonik di Jakarta dan Surabaya.
Intiland Development mampu membalikkan rugi menjadi laba Rp30,38 miliar per kuartal I/2023. Laba diperoleh seiring meningkatnya pendapatan 174,33 persen menjadi Rp1,54 triliun.
Manajemen DILD mengatakan meningkatnya pendapatan disokong oleh pengakuan pendapatan dari 57 Promenade dan penyerahan unit rumah Graha Natura dan gudang unit di Aeropolis Technopark.
“Terdapat pengakuan pendapatan yang substansial pada kuartal I/2023 dari 57 Promenade yang mulai diserahkan kepada pembeli sejak penyelesaian proyek pada September 2022,” tulis manajemen dalam situs resmi dikutip Selasa (2/5/2023).
Pendapatan dari pengembangan properti berkontribusi hingga Rp1,36 triliun per kuartal I/2023 atau naik 246,5 persen secara YoY. Sementara pendapatan berulang berkontribusi Rp180 miliar atau naik 6,5 persen secara YoY.
Saham DILD turun 1,46 persen menjadi Rp270 pada perdagangan Jumat (7/7/2023). Namun, sepanjang 2023 saham DILD masih naik 57,89 persen. Valuasi PER 23,03 kali dengan kapitalisasi pasar Rp2,80 triliun.
PT Global Mediacom Tbk. (BMTR)
Lo Kheng Hong tercatat memiliki 1.067.633.500 (1,06 miliar) saham atau setara 6,44 persen porsi saham BMTR, salah satu entitas Grup MNC yang dinakhodai konglomerat Hary Tanoesoedibjo.
BMTR mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,19 triliun pada tiga bulan pertama 2023. Pendapatan ini turun 6,16 persen dari Rp3,4 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (YoY).
Secara rinci, pendapatan dari iklan dan konten mencapai Rp2,44 triliun atau turun 6,24 persen, TV berbayar dan broadband sebesar Rp637,61 miliar atau turun 7,46 persen, serta lainnya sebesar Rp111,18 miliar atau naik 4,2 persen.
Pendapatan segmen iklan dan konten terdiri dari iklan nondigital sebesar Rp1,51 triliun, iklan digital Rp714,32 miliar, konten dan IP Rp345,25 miliar, subscription Rp124,03 miliar, dan lainnya Rp23,72 miliar
Turunnya pendapatan lantas berimbas kepada laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 2,12 persen menjadi Rp319,79 miliar pada tiga bulan pertama 2023. BMTR sebelumnya mencatatkan laba sebesar Rp326,75 pada periode yang sama tahun lalu.
Pada Jumat (7/7/2023), saham BMTR anjlok 4,28 persen menjadi Rp358. Namun, sepanjang 2023, saham BMTR masih naik 28,78 persen. Valuasi PER-nya 4,64 kali dengan kapitalisasi pasar Rp5,94 triliun.
PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL)
Lo Kheng Hong memegang 180.001.000 (180 juta) saham atau setara 5,17 persen saham Gajah Tunggal. Saham GJTL belakangan mengalami reli.
Terkini pada Jumat (7/7/2023), saham GJTL turun 4,85 persen atau 65 poin menjadi Rp1.275. Sepanjang 2023, saham GJTL masih melesat 127,68 persen. Kapitalisasi pasarnya Rp4,44 triliun dengan valuasi PER 4,18 kali.
Kinerja fundamental GJTL juga menarik untuk dicermati di tengah manuver sahamnya di lantai bursa. Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2023, GJTL membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp265,69 miliar atau meroket 271,7 persen dibanding kuartal I/2022 sebesar Rp71,47 miliar.
Capaian laba bersih perseroan didorong oleh kenaikan penjualan bersih 5,21 persen YoY menjadi Rp4,44 triliun hingga akhir Maret 2023, dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,22 triliun.
Sepanjang 2023, GJTL yang memproduksi ban Giti (sebelumnya GT Radial) membidik peningkatan pendapatan 10 persen—15 persen dibanding 2022.