Bisnis.com, JAKARTA – Investor kawakan Lo Kheng Hong diperkirakan cuan sebanyak Rp36,02 miliar dari kepemilikan sahamnya di PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) berkat melesatnya saham produsen ban tersebut.
Saham GJTL pada penutupan perdagangan Rabu (5/7/2023) ditutup naik 20,62 persen ke level Rp1.170 atau naik 200 poin dari pembukaan perdagangan sebesar Rp970 per saham.
Sepanjang perdagangan kemarin, GJTL sempat naik di level tertinggi yaitu Rp1.210 per saham atau naik 24 persen. Sementara itu saham juga sempat bergerak di level Rp965 di awal perdagangan. Sebanyak 228,01 juta saham diperdagangkan dengan transaksi mencapai Rp225,56 miliar saham dalam 27.489 kali.
Secara akumulasi, saham GJTL naik 108,93 persen secara year-to-date. Sementara dalam sebulan, saham GJTL meningkat 49,04 persen.
Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp4,08 triliun. Sementara PER 3,84 kali dan PBVR tercatat sebesar 0,55 kali.
Berdasarkan data KSEI, Lo Kheng Hong memiliki 180.001.000 saham atau setara 5,1 persen. Dengan kenaikan harga sepanjang perdagangan kemarin Rp200 atau 20,62 persen, maka Lo Kheng Hong meraup cuan Rp36,02 miliar.
Baca Juga
Adapun komposisi pemegang saham GJTL lainnya adalah Denham Pte. Ltd. sebagai pengendali dengan kepemilikan 49,5 persen atau setara 1.724.972.443 saham, Compagnie Financiere Michelin SCMA sebanyak 10 persen atau setara dengan 348.480.000 saham.
Sementara saham yang tersebar di masyarakat sebanyak 35,4 persen atau setara dengan 1.231.346.557 saham.
Sementara itu pada laporan keuangan kuartal I/2023, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk GJTL sebesar Rp265,69 miliar atau meroket 271,7 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan kuartal pertama 2022 sebesar Rp71,47 miliar.
Capaian laba bersih perseroan didorong oleh kenaikan penjualan bersih 5,21 persen yoy menjadi Rp4,44 triliun hingga akhir Maret 2023, dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,22 triliun.
Adapun, beban pokok penjualan perseroan turun tipis 0,53 persen menjadi Rp3,56 triliun dibanding periode sama tahun 2022 yang sebesar Rp3,58 triliun.