Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Nikel Bearish, Antam (ANTM) Kejar Cuan Semester II/2023

Antam (ANTM) optimistis tetap mencatat kinerja positif pada semester II/2023 di tengah tren penurunan harga logam.
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Harga komoditas logam, terutama nikel, berada di zona merah sepanjang tahun 2023. Emiten pelat merah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) sebagai salah satu pemain komoditas nikel, tetap optimistis bisa mencatat kinerja positif.

Corporate Secretary ANTM Syarif Faisal Alkadrie mengatakan berkaca pada capaian kinerja perusahaan pada 2022, Antam optimistis akan kembali mencatatkan kinerja yang positif di tahun 2023. Hal ini tercermin dari target operasi yang ditetapkan untuk 2023 bagi seluruh komoditas inti perusahaan. 

"Di tengah dinamika yang ada saat ini, Antam meyakini seluruh komoditas inti perusahaan baik nikel, emas, maupun bauksit akan tetap mampu bersaing di pasar baik domestik maupun global," ungkapnya kepada Bisnis, dikutip Kamis (6/7/2023).

Faisal mengatakan tahun ini meski diterpa kondisi geopolitik, perekonomian global dan lainnya yang memengaruhi tingkat harga dan permintaan komoditas secara umum, Antam meyakini komoditas utama perusahaan tetap memiliki tingkat penyerapan yang baik dan positif. Dia meyakini pemulihan harga akan didukung perkembangan kebutuhan industri.

Pada komoditas nikel kebutuhan industri stainless steel dan EV Battery menjadi pendukung pengembangan. Selain itu, industri alumina dan aluminium yang diproyeksikan bertumbuh juga mendukung pengembangan komoditas bauksit Antam. 

"Tentunya kami mengharapkan harga logam pada 2023 akan terus meningkat dan menjadi pilihan masyarakat sebagai salah satu instrumen investasi yang bersifat lindung nilai," imbuhnya.

Adapun, ANTM menargetkan pada semester kedua 2023 akan mulai mengoperasikan Pabrik Feronikel Antam di Halmahera Timur, Maluku Utara sehingga akan memperkuat kapasitas lini produksi pabrik feronikel Antam eksisting yang saat ini beroperasi di Kolaka, Sulawesi Tenggara.

"Pada 2023, Antam terus melakukan inovasi produk-produk logam mulia serta fokus pada upaya peningkatan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper