Bisnis.com, JAKARTA – Pabrik motor listrik anyar milik Electrum, perusahaan patungan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), diperkirakan dapat menyengat kinerja emiten teknologi tersebut.
Analis menyebut aksi tersebut bakal membawa pengaruh positif bagi GOTO dan TOBA dalam mengembangkan kendaraan listrik. Pasalnya Electrum digadang memiliki pabrik dengan kapasitas produksi yang lebih besar dari kompetitor serta serius membangun ekosistem dengan melibatkan jaringan Planet Ban dan Pertamina.
Analis MNC Sekuritas Andrew mengatakan pola bisnis model Electrum menggunakan battery swap. Maka itu, faktor kunci adalah ketersediaan jaringan atau tempat untuk penukaran baterai.
"Strategi menggandeng Planet Ban dan Pertamina menunjukkan bahwa mereka tidak hanya jualan motor listrik, juga memikirkan layanan after sales, terutama soal baterai. Ini akan menjadi game changer, terutama dalam mendorong masyarakat untuk berpindah dari motor bensin ke listrik,” katanya Senin (3/7/2023).
MNC Sekuritas juga menyebut GOTO memiliki keunggulan dari kompetitor didukung dengan jumlah mitra pengemudi yang mencapai 2 juta lebih, kerja sama dengan perusahaan manufaktur kendaraan listrik baik global maupun lokal seperti Gogoro dan Gesits serta penyedia infrastruktur motor listrik lewat Pertamina.
“Ekosistem GOTO yang sangat luas across industry verticals dari hulu ke hilir bisa mendukung hal ini terwujud. Yang tidak dapat dilupakan adalah hype kendaraan listrik juga membuka peluang bisnis baru dari sisi pembiayaan atau leasing yang mana juga masuk ke dalam ekosistem GOTO lewat Bank Jago dan BFI Finance," katanya.
Baca Juga
Sementara itu, analis Samuel Sekuritas Farras Farhan menilai momentum pembangunan pabrik kendaraan listrik akan memberikan dampak positif terhadap ekosistem GOTO secara keseluruhan. Dia pun meyakini bahwa produk kendaraan listrik yang dijual oleh GOTO lewat Electrum akan mampu bersaing dengan dengan kompetitornya seperti Volta, Alva dan yang lain.
Dalam pandangannya, Farras memproyeksikan pendapatan Electrum secara keseluruhan dalam 3 tahun ke depan berpotensi mencapai Rp 11 triliun. Artinya per tahun, pendapatan Electrum berpotensi mencapai hampir Rp 3,7 triliun.
Sebagai gambaran pendapatan bersih GOTO secara konsolidasi mencapai Rp11,3 triliun dan konsensus analis memperkirakan di tahun 2023, top-line grup secara konsolidasi akan tumbuh 62 persen secara year on year menjadi Rp18,3 triliun seiring dengan upaya peningkatan monetisasi yang terus dijalankan oleh perseroan.
Apabila mengacu pada konsensus analis dan perkiraan Farras, pendapatan Electrum akan setara dengan 20 persen dari pendapatan grup GOTO.
“Ekosistem pengemudi GOTO juga dapat membantu inisiatif baru ini. GOTO dapat mendorong para pengemudinya untuk beralih ke EV melalui Electrum daripada menggunakan merek lain," ungkap Farras.
Sebelumbya, Managing Director Electrum Patrick Adhiatmadja menjelaskan pembangunan pabrik dimulai dari assembly line dengan kapasitas hingga 250.000 per tahun. Namun jika sudah selesai dibangun kapasitas produksi dapat ditingkatkan mencapai 1 juta unit motor listrik per tahun.
Hingga saat ini, kapasitas tersebut tergolong jauh lebih besar 2,5-4 kali dibandingkan dengan kompetitornya seperti Alva maupun Volta.
Pasalnya, PT Ilectra Motor Group (IMG) produsen motor listrik merek Alva meresmikan pabrik perakitan motor listrik di Cikarang dengan kapasitas produksinya mencapai 100.000 unit per tahun.
Sementara itu, PT Volta Indonesia Semesta, perusahaan patungan PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) dan SiCepat Ekspres memiliki kapasitas produksi 60.000 motor per tahun.