Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asep Sulaeman Beli Saham BEBS di Harga Rp10, Jauh dari Harga Pasar

Asep Sulaeman Sabanda Sang Sultan Subang membeli saham BEBS di harga Rp10 per unit, padahal harga normal saham konstruksi itu di level Rp50.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di salah satu Sekuritas, Jakarta, Senin (25/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di salah satu Sekuritas, Jakarta, Senin (25/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Asep Sulaeman Sabanda Sang Sultan Subang membeli saham BEBS di harga Rp10 per unit, padahal harga normal saham konstruksi itu di level Rp50.

Pengendali PT Berkah Beton Sedaya Tbk. (BEBS), PT Berkah Global Investama menjual sebanyak 600 juta saham BEBS di harga Rp10, jauh dari harga pasar. Di sisi lain, Asep Sulaeman Sabanda Sang Sultan Subang membeli saham BEBS di harga dan jumlah yang sama.

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, PT Berkah Global Investama menjual 600 juta saham di harga Rp10 per saham pada 26 Juni 2023. Aksi divestasi ini bernilai Rp6 miliar. 

Adapun jumlah saham dan persentase kepemilikan saham setelah transaksi menjadi 14,32 miliar saham atau setara 31,83 persen dari total saham yang dicatatkan di Bursa. 

Transaksi tersebut terjadi di harga Rp10 per saham. Harga tersebut jauh dari harga saham BEBS yang berada di level Rp50 per saham pada 26 Juni 2023. 

Saham BEBS betah di level gocap sejak perdagangan 22 Juni 2023. Posisi ini secara akumulasi telah turun 85,29 persen dalam sebulan perdagangan. Sementara secara year to date, saham BEBS anjlok 93,24 persen. 

Di hari yang sama, Sultan Subang Asep Sulaeman Sabanda yang juga merupakan komisaris utama BEBS melakukan pembelian saham sebanyak 600 juta lembar di harga Rp10 per saham. Dalam keterangannya Asep mengatakan investasi tersebut memiliki status kepemilikan langsung. 

Aksi beli Sultan Subang itu menambah porsi kepemilikannya atas BEBS. Alhasil, Asep punya porsi 5,84 persen atau setara 2,62 miliar lembar saham dari sebelumnya hanya 4,51 persen. 

Aksi jual beli Asep Sabanda juga terjadi pada 14 Juni 2023. Saat itu Asep membeli saham BEBS di tanggal 13 Juni sebanyak 23.832.500 lembar di harga Rp50 per saham. Alhasil Asep merogoh kocek sebesar Rp1,19 miliar. Keesokan hari, aksi divestasi dilakukan untuk seluruh saham yang baru dibeli di harga Rp50 per saham. 

Sementara itu, PT Berkah Global Investama yang merupakan pengendali BEBS merupakan milik Zulfikar Mohammad Ali Indra. Zulfikar adalah wakil pimpinan Pondok Pesantren Al Ihya yang berbasis di Subang, Jawa Barat.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper