Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Margin Trading untuk Investor Saham, Pahami Risikonya

Investor perlu melakukan evaluasi profil risiko serta kemampuan finansial sebelum masuk dalam dunia margin.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Saham sebagai salah satu instrumen investasi dinilai dapat memberikan imbal hasil yang cukup tinggi dalam jangka waktu panjang. Salah satu strategi yang dapat digunakan dalam perdagangan saham adalah margin trading.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan imbal hasil tinggi pada instrumen saham dapat dicapai terlebih jika investasi dilakukan pada saham dengan kinerja solid dan prospek bisnis yang menjanjikan.

Salah satu cara mendapat keuntungan dari saham adalah dengan memanfaatkan fasilitas margin trading. Melalui cara ini investor dapat melakukan meningkatkan daya beli dengan menjadikan saham yang dimiliki sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman dari sekuritas.

“Margin trading adalah fasilitas yang dapat meningkatkan daya beli dengan menjaminkan saham yang kita miliki untuk memperoleh pinjaman modal dari perusahaan sekuritas. Melalui fasilitas margin trading, nasabah memiliki kapasitas untuk bertransaksi saham lebih besar dari modal yang dimiliki,” kata Ratih dikutip Kamis (29/6/2023).

Akan tetapi, dia mengingatkan terdapat risiko berupa kewajiban pengembalian pinjaman beserta bunga yang telah ditentukan oleh pihak sekuritas dalam margin trading.

Apabila nasabah gagal membayar dana pinjaman atau terjadi wanprestasi, maka akan dilakukan penjualan paksa (forced sales) atas saham yang dimiliki pada akun margin investor. Hal ini guna menurunkan margin ratio sesuai batas yang disyaratkan.

“Berhubung penggunaan fasilitas margin trading ini dikenakan bunga dan saham yang dibeli dijadikan jaminan oleh pihak sekuritas, maka diperlukan strategi matang untuk menggunakannya untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dalam trading saham,” kata Ratih.

Lebih lanjut, dia mengatakan para trader perlu melakukan evaluasi profil risiko serta kemampuan finansial sebelum masuk dalam dunia margin. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengaplikasikan stop loss.

Stop loss merupakan strategi untuk menjual saham sebagai upaya untuk membatasi kerugian ketika terjadi penurunan harga saham yang turun ke batas telah ditentukan.

“Setiap investor margin trading sebaiknya mengaktifkan fitur ini untuk meminimalisir risiko,” kata Ratih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper