Bisnis.com, JAKARTA – Saham TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) disebut berada dalam tren pelemahan meskipun terdapat sentimen kerja sama dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dalam pembangunan pabrik motor listrik Electrum.
Pada penutupan perdagangan Senin (26/6/2023), TOBA parkir di zona merah ke posisi Rp388 per saham. Selama perdagangan, saham TOBA sempat bergerak hijau di awal perdagangan dan menyentuh level Rp404, namun berakhir di zona merah dengan turun 1,52 persen.
Sepanjang perdagangan sebanyak 9,75 juta saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp3,86 miliar dalam 1.386 kali perdagangan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp3,15 triliun.
Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata mengatakan TOBA sejatinya masih bergerak downtrend di dalam pola parallel channel dalam jangka menengah.
“Namun beberapa minggu terakhir terdeteksi mulai adanya pola bottoming,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (26/6/2023).
Meski demikian, tren gerak yang datar dari bottoming phase ini belum akan berakhir apabila TOBA tak mampu tembus resistance MA50 sekaligus neckline di harga Rp424 sebagai titik average up.
Baca Juga
Liza merekomendasikan spekulatif buy untuk saham TOBA namun membeli secara bertahap untuk keamanan investasi. Namun saham TOBA direkomendasikan untuk jual ketika closing di bawah support MA10 & MA20 yaitu Rp396-Rp392.
Sejalan dengan hal itu Founder Komunitas CTA Saham Zakaria Siregar menjelaskan secara jangka pendek kondisi indikator technical TOBA sudah bottoming, tetapi untuk jangka menengah masih rawan koreksi di bawah Rp374.
“Rekomendasi buy Rp374-Rp380, stop loss di bawah Rp374, dan target Rp404/Rp424," jelasnya.
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, produsen motor listrik patungan antara GOTO dan TOBA, Electrum, resmi memulai pembangunan pabrik motor listrik pertamanya. Dimulainya pembangunan ini ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking pada Jumat (23/6/2023).
Pabrik motor listrik pertama ini dibangun di Zona E Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
Direktur Utama Electrum Pandu Sjahrir dalam sambutannya mengatakan pembangunan pabrik ini menjadi wujud kerja sama TOBA dan GOTO dalam mewujudkan transisi energi dan pengurangan emisi nasional.
"Di pabrik ini kami bekerja sama dengan mitra untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang berkesinambungan," kata Pandu, Jumat (23/6/2023).
Pandu mengatakan pabrik Electrum akan dibangun di kawasan dengan luas 3 hektare (ha). Pabrik akan memiliki kapasitas produksi 250.000 motor listrik per tahun dan beroperasi dengan mengacu pada aspek environment, social and governance (ESG).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.