Bisnis.com, JAKARTA — Anthoni Salim akan mendapatkan kucuran dividen dari Grup Indofood sebesar Rp2,89 triliun melalui kepemilikan langsung dan tidak langsung saham INDF dan ICBP.
Grup Indofood, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) kompak memutuskan membagikan dividen tahun buku 2022 dalam RUPST yang digelar hari ini, Jumat (23/6/2023).
INDF sebagai induk usaha membagikan dividen tunai sebesar Rp2,25 triliun atau setara dengan Rp257 per saham. Sementara itu, RUPST ICBP memutuskan membagikan dividen sebesar Rp2,19 triliun atau sebesar Rp188 per saham.
Anthoni Salim sebagai penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham berpotensi mendapat guyuran dividen sebesar Rp2,89 triliun (Rp2.895.775.801.540) melalui kepemilikan langsung dan tidak langsung.
Rincian dividen itu berasal dari kepemilikan Anthoni Salim melalui perusahaan investasinya yang listing di Bursa Hong Kong bernama First Pacific Co.
First Pacific menggenggam 50,07 persen saham INDF atau setara dengan 4.396.103.450 saham. Alhasil aliran dividen ke First Pasific sebesar Rp1,12 triliun (Rp1.129.798.586.650). Grup Salim tercatat menggenggam lebih dari 40 persen saham First Pacific.
Baca Juga
Sementara itu, kepemilikan langsung Anthoni Salim di INDF sebanyak 0,02 persen atau sebanyak 1.329.770 saham. Artinya sebanyak Rp341.750.890 dividen mengalir ke kantong Salim.
Sedangkan lewat ICBP Keluarga Salim melalui INDF berpotensi meraup dividen sebesar Rp1,76 triliun (Rp1.765.635.464.000). Hal tersebut karena INDF sebagai induk usaha memiliki total saham 9.391.678.000 saham atau setara 80,53 persen.
Total dividen yang dibagikan ICBP untuk tahun buku 2022 mencerminkan rasio pembayaran sebesar 47,83 persen dari laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp4,58 triliun.
Jika mengacu pada harga saham saat penutupan perdagangan Kamis (22/6/2023) yakni Rp11.175 per saham, maka dividen ICBP kali ini mencerminkan yield sebesar 1,68 persen.
Sementara dividen yang dibayarkan INDF mencerminkan rasio pembayaran sebesar 35,49 persen dari laba bersih sebesar Rp6,35 triliun. Saham INDF berada di level Rp7.375, maka dividen yieldnya tercatat sebesar 3,48 persen.