Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) akan melakukan penawaran umum berkelanjutan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Samudera Indonesia Tahap I Tahun 2023 dengan sisa imbalan ijarah sebanyak-banyaknya sebesar Rp550 miliar.
Sukuk yang akan diterbitkan ini merupakan bagian dari Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Samudera Indonesia dengan target dana sebesar Rp2 triliun.
Sukuk ijarah ini akan terdiri dari dua seri, Seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi, dan Seri B berjangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.
Cicilan imbalan ijarah akan dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi, di mana tanggal pembayaran cicilan imbalan ijarah pertama akan dilakukan pada 25 Oktober 2023. Sementara itu, pembayaran cicilan imbalan ijarah terakhir akan dilakukan pada 5 Agustus 2024 untuk sukuk ijarah seri A, dan tanggal 25 Juli untuk sukuk Ijarah seri B.
"Pembayaran kembali sisa imbalan masing-masing seri sukuk ijarah akan dilakukan secara penuh saat jatuh tempo," kata manajemen.
Manajemen SMDR melanjutkan, dana yang diperoleh dari hasil penawaran sukuk ijarah sekitar 73,67 persen akan digunakan untuk memberikan pembiayaan ke anak usaha, PT Samudera Perkapalan Indonesia. Samudera Perkapalan Indonesia akan menggunakan dana sukuk ini untuk membeli 2 buah kapal dry bulk.
Baca Juga
Apabila dana yang dipinjamkan dikembalikan oleh anak usaha, maka SMDR akan menggunakan dana tersebut sebagai modal kerja untuk mendukung usaha SMDR.
Lalu sekitar 17,68 persen akan digunakan SMDR untuk membayar seluruh utang pokok ke Bank HSBC Indonesia, dan sisanya sekitar 8,65 persen akan digunakan untuk pembiayaan kewajiban ke OCBC NISP Unit Usaha Syariah.
Adapun SMDR telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) idA+(sy) atau single A plus syariah.
Penjamin pelaksana emisi sukuk ijarah ini adalah Mandiri Sekuritas dan Sucor Sekuritas, dengan Bank Syariah Indonesia sebagai wali amanat.