Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang emas Grup Rajawali, PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) menegaskan belum bisa membagikan dividen lantaran tengah menyiapkan sejumlah proyek untuk pengembangan usaha ke depan.
Direktur Utama ARCI Rudy Suhendra mengatakan untuk tahun buku 2022 tidak memberikan dividen karena ada sejumlah investasi yang akan digelontorkan pada 2023.
"Kami percaya rencana kami untuk investasi di 2023 dan selanjutnya, untuk infrastruktur, dan pengembangan underground akan membuahkan hasil di 2024. Dengan rencana pegembangan reserve, ini lebih berharga daripada membagikan dividen," ujar Rudy dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (19/6/2023).
Pada 2022 sendiri, ARCI mencatat penurunan produksi akibat kerusakan di pit Araren, menjadi hanya 111,1 kilo ons, dibandingkan dengan pada 2021 mencapai 194,4 kilo ons yang akhirnya berdampak pada kinerja keuangan.
Turunnya produksi akibat bencana alam di pit Araren yang memiliki kadar tinggi akhirnya berdampak pada kinerja keuangan karena pendapatan Perseroan menjadi sebesar US$216,5 juta, turun 37 persen dibandingkan pada 2021 US$345,9 juta.
Adapun, volume penjualan emas juga menjadi lebih rendah pada 2022 sebanyak 117,3 kilo ons dibandingkan dengan pada 2021 188,1 kilo ons. Dengan capaian tersebut, laba bersih ARCI pada 2022 senilai US$14,5 juta, 81 persen lebih rendah dibandingkan pada 2021 US$75,1 juta.
Baca Juga
Untuk memperluas jangkauan usaha dan memperkuat sinergi sebagai perusahaan penambangan emas yang terintegrasi, Rudy mengungkapkan bahwa ARCI akan menambah lini bisnis baru yaitu pemurnian bijih emas.
"Lini bisnis baru ini berupa pemurnian bijih emas, melalui anak perusahaan, PT Elang Mulia Abadi Sempurna, dan rencananya akan beroperasi di kuartal III/2023" lanjut Rudy.
Di sisi lain, Direktur Archi Indonesia Scott Gerald Atkinson menyatakan pengembangan potensi penambangan emas juga terus dilakukan. Jika sebelumnya, kegiatan eksplorasi telah dilakukan di western corridor dan underground, saat ini perseroan telah memperluas kegiatan eksplorasi di wilayah baru (greenfield) di daerah central corridor.
"Ini adalah bentuk upaya kami dalam rangka meningkatkan cadangan dan sumber daya emas secara berkelanjutan" ujar Scott.
Tak hanya itu, Archi ke depannya juga akan terus mendukung program pemerintah dalam mengidentifikasi potensi energi baru terbarukan (EBT), salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan PT Ormat Geothermal Indonesia untuk melakukan kegiatan pengeboran panas bumi (geothermal) di wilayah Toka Tindung.
"Hasil pengeboran panas bumi sudah sesuai dengan rencana yang diharapkan, dan hasil studi kelayakan yang lebih detil diharapkan dapat diperoleh pada kuartal keempat di tahun ini," imbuh Rudy.
Dengan serangkaian langkah strategis dan komitmen tersebut ARCI berupaya ingin memperkuat posisinya sebagai perusahaan penambangan emas terintegrasi dan terkemuka. Perseroan pun tetap berkomitmen untuk turut berkontribusi positif bagi industri pertambangan emas dan berkelanjutan.