Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 dibuka zona hijau pada perdagangan Rabu (14/6/2023). Saham TBIG, INCO, INKP, dan ANTM pimpin penguatan pada pagi ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks hasil kerja sama Bursa dengan Bisnis Indonesia itu naik 0,17 persen atau naik 1,02 poin ke 594,06 Indeks bergerak pada rentang 592,85 sampai 594,70 pada pagi ini.
Dari 27 konstituen, terdapat 17 emiten yang menguat, 3 stagnan, dan sisanya 7 perusahaan mengawali perdagangan di zona merah.
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) memimpin penguatan dengan naik 1,43 persen atau 30 poin ke level Rp2.130. Disusul oleh PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) yang naik 1,16 persen atau 75 poin ke level Rp6.525.
Berikutnya, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) menguat 1,02 persen atau 75 poin ke level Rp7.400. Lalu, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) naik 1 persen atau 20 poin ke level Rp2.030.
Saham lainnya yang mengalami penguatan pagi ini adalah BMRI, UNTR, ADRO, dan INTP. Masing-masing naik 0,98 persen, 0,98 persen, 0,90 persen, dan 0,77 persen.
Baca Juga
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terpantau mengalami koreksi paling dalam dengan turun 0,82 persen atau 75 poin ke level Rp9.050. Di belakangnya terdapat PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) yang terkoreksi 0,81 persen atau 15 poin ke level Rp1.835.
Selanjutnya, PT Kalbe Farma (Persero) Tbk. (KLBF) terkoreksi 0,48 persen atau 10 poin ke level Rp2.070. Kemudian, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) terkoreksi 0,36 persen atau 10 poin ke level Rp2.730.
Beberapa saham yang terkoreksi pagi ini adalah BBCA dan ITMG. Masing-masing terkoreksi 0,27 persen, dan 0,21 persen. Sementara itu, saham yang terpantau stagnan pagi ini adalah BBRI, TLKM, dan MTEL.
Penguatan Indeks Bisnis-27 sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 0,29 persen atau naik 19,22 poin ke level 6.738,23. IHSG bergerak pada rentang 6.719,01 sampai 6.742,29 pada pagi ini.
Sebanyak 221 saham menguat, 178 saham terkoreksi, dan 204 saham stagnan, Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp9.532 triliun.