Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) diborong oleh pemegang saham pengendali serta jajaran direksi.
Berdasarkan keterangan resmi Perseroan, PT Terang Anugrah Abadi (TAA) sebagai pemegang saham pengendali beserta jajaran direksi Hartadinata Abadi telah melakukan pembelian saham HRTA secara langsung di pasar sekunder. Jumlah saham yang dibeli oleh TAA sebanyak 2.600.000 saham di harga Rp362 pada 9 Juni 2023. TAA tercatat memegang 70,84 persen saham HRTA
Seiring dengan langkah investasi langsung yang dilakukan TAA, jajaran Direksi HRTA yang dipimpin oleh Sandra Sunanto, selaku Presiden Direktur HRTA membeli sebanyak 690.000 saham pada harga Rp362. Sandra memegang 0,03 persen saham HRTA.
Jajaran Direksi lainnya juga tercatat melakukan pembelian saham yaitu Ong Deny dan Cuncun Muliawan, masing–masing sebanyak 340.000 saham pada harga Rp362 sehingga kepemilikannya masing-masing menjadi 0,02 persen.
CEO HRTA Sandra Sunanto mengatakan pembelian langsung saham HRTA dari TAA dan jajaran manajemen membuktikan komitmen dan kepercayaan atas prospek pertumbuhan perusahaan.
"Kami terus berfokus dalam meningkatkan nilai tambah bagi seluruh stakeholder HRTA dengan menjaga kepercayaan sebagai prioritas dalam setiap praktik bisnis perseroan. Hal ini juga yang menjadi rekam jejak yang terbukti, sehingga HRTA dapat dipercaya oleh aliansi strategis ternama di Indonesia dan juga partner asing," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (13/6/2023).
Baca Juga
Usai transaksi tersebut, saham HRTA pada perdagangan Selasa (13/6/2023) pukul 13.51 WIB terpantau turun 2,23 persen atau 8 poin ke Rp350. Sepanjang tahun ini, harga saham HRTA sudah melesat 71,57 persen, dan dalam setahun naik 73,27 persen.
Pada 2023, HRTA meningkatkan target pendapatannya hingga 30 persen dari tahun sebelumnya, seiring telah terjalinnya kerja sama ekspor dengan India.
Adapun, sepanjang 2022, HRTA mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp253,52 miliar atau naik 30,70 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Rp193,97 miliar.
Laba bersih HRTA bersumber dari pendapatan bersih sebesar Rp6,92 triliun sepanjang 2022. Angka ini naik 32,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp5,24 triliun.