Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Bauksit Disetop, Antam (ANTM) Fokus Garap Pasar Domestik

Antam juga tengah berfokus pada hilirisasi di seluruh komoditas utama perusahaan guna memberikan nilai tambah produk. 
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Subholding BUMN pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID) PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) akan berfokus pada pasar domestik, usai pemerintah resmi menyetop keran ekspor bijih bauksit

Sekretaris Perusahaan (Corsec) Aneka Tambang Syarif Faisal menyatakan bahwa secara prinsip perusahaan akan terus mendukung dan mengikuti arahan kebijakan ekspor komoditas, yang dikeluarkan oleh pemerintah. 

Dia menuturkan Aneka Tambang atau Antam pada tahun ini berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri. Antam juga tengah berfokus pada hilirisasi di seluruh komoditas utama perusahaan guna memberikan nilai tambah produk. 

“Antam optimistis kegiatan hilirisasi yang dilakukan pada komoditas inti perusahaan akan mampu diserap oleh pasar domestik,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (10/6/2023).

Terkait dengan pengelolaan bauksit, Faisal menyampaikan komoditas tersebut akan tetap digunakan sebagai umpan di pabrik pengolahan alumina, yang dikelola oleh anak usaha PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), dan akan dijual di pasar domestik.

“Antam juga berfokus melakukan penjualan di pasar domestik untuk memenuhi kebutuhan smelter yang membutuhkan bauksit sebagai bahan baku,” pungkasnya.

Faisal menambahkan melalui pelaksanaan good mining practice atau kaidah teknik pertambangan yang baik, serta keunggulan operasional, ANTM berkomitmen mendukung pemerintah dalam hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah. 

Sebagaimana diketahui, pemerintah resmi menyetop ekspor bauksit pada hari ini, Sabtu (10/6/2023). Langkah tersebut berlandaskan Undang-undang (UU) No. 3/2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba).

UU Minerba mengamanatkan penghentian ekspor mineral logam pada 10 Juni 2023. Amanat itu sebagai tindak lanjut komitmen pemerintah untuk melakukan penghiliran lebih lanjut sejumlah mineral logam di dalam negeri

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengalkulasi akan ada pengurangan ekspor bauksit sampai dengan sekitar 8,09 juta ton atau senilai US$288,52 juta atau setara Rp4,3 triliun (asumsi kurs Rp14.903 per US$) pada 2023 akibat kebijakan larangan ekspor.

Sementara itu, potensi nilai ekspor yang hilang akan meningkat menjadi US$494,6 juta atau Rp7,4 triliun pada 2024 dan lebih kurang ada 13,86 juta ton bauksit yang tidak diserap. 

Dampak lainnya, penurunan penerimaan negara dari royalti bauksit sebesar US$49,6 juta atau setara Rp739,2 miliar dan sebanyak 1.019 tenaga kerja untuk kegiatan produksi maupun penjualan berpotensi tidak dapat bekerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper