Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mematangkan rencana PT Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada tahun ini. Kinerja PHE tercatat menjanjikan dengan membukukan laba jumbo hingga US$4,67 miliar setara Rp69,17 triliun (kurs tengah BI Rp14.812 per dolar AS) pada 2022.
Laba PHE ini bahkan melampaui pencapaian para emiten dengan laba terbesar pada 2022. Sebagai pembanding, tahun lalu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencetak laba bersih Rp51,17 triliun, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) meraup Rp41,17 triliun, dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengantongi Rp40,74 triliun.
Bahkan laba bersih PHE melampuai induknya Pertamina yang mencatatkan laba bersih US$3,8 miliar atau setara Rp56,6 triliun pada 2022
Kemarin, Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan kementeriannya masih mengkaji kondisi pasar atau market terkait dengan rencana membawa PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Rencanannya, aksi penawaran umum saham perdana yang digadang-gadang menjadi yang terbesar dari perusahaan pelat merah itu bakal dilakukan bulan ini.
“Masih kita review kondisinya seperti apa di market, kita memang betul-betul berharap bahwa pelaksanaan IPO jadi, kita terus berdiskusi dengan OJK dan Bursa Efek,” kata Pahala saat ditemui di Komisi VII DPR RI, Jakarta, Senin (5/6/2023).
Baca Juga
Kendati demikian, Pahala menegaskan, PHE masih memiliki struktur keuangan yang andal untuk menjalankan sejumlah penugasan besar tahun ini.
Sebelumnya Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan sebagai pemegang saham mayoritas PHE, Pertamina mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian PHE karena tahun 2022 memiliki berbagai tantangan yang telah dikelola dengan baik.
“Kami sangat bersyukur meskipun banyak tantangan yang tidak mudah dilalui, PHE berhasil mencapai produksi hampir 1 Juta BOEPD atau sebesar 967 MBOEPD dari 65 blok Migas pada 2022," ungkapnya dalam keterangan, Senin (15/5/2023).
Selain itu, kontribusi nasional PHE juga semakin signifikan atas lifting minyak sebesar 68 persen dan lifting gas sebesar 33 persen. Per Mei 2023, produksi migas Pertamina telah melampaui 1 juta BOEPD.